Pangandaran –
Terik sinar matahari di pantai Pangandaran tak dirasakan Dodo Taryana (56). Dodo rela terjaga demi menjaga pantai Pangandaran yang menjadi sumber kehidupannya.
Dodo adalah Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran. Meskipun usianya tidak muda lagi, Dodo belum ingin pensiun.
Bekerja selama puluhan tahun menjadi relawan penyelamat pantai, dia mengaku sudah mewakafkan sisa hidupnya untuk aksi kemanusiaan.
Sejak tahun 1995, Dodo bergabung dengan lifeguard Pantai Pangandaran yang kini bernama Balawista. Ketertarikannya dalam kegiatan kemanusiaan membuat dirinya merasa puas hati.
“Saya lulus SMA itu sekitar tahun 1987, tinggal di pesisir Pangandaran. Sejak tamat sekolah bekerja sebagai seorang penyelam ikan. Baru tahun 1995 saya ikut pelatihan relawan penyelamat pantai,” kata Dodo saat berbincang di Pos 5 Balawista, Selasa (28/1) lalu.
Menurutnya, waktu itu yang mengikuti training kerelawanan pantai hanya segelintir orang, bisa dihitung jari.
“Karena memang real tanpa upah,” ucapnya.
Dodo bercerita, kala itu pelatih kerelawanan pantai langsung dari luar negeri.
“Dari orang Australia, mengingat pentingnya ada penjaga pantai jadi saat itu tertarik,” kata dia.
Dodo Taryana Ketua Balawista Pangandaran saat bertugas Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar
|
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Dodo mengaku memiliki pekerjaan utama hanya sebagai seorang penyelam. Namun meski begitu, dia telah memenuhi kebutuhan anak istrinya.
“Saya waktu itu telah menghidupi 3 anak, alhamdulillah hanya dari sebagai nelayan selam masih bisa makan hingga sekolahkan anak walaupun sampai SMA,” ucap Dodo.
Saat ini, semua anak Dodo telah menjadi wirausaha di Pangandaran. “Semuanya wirausaha apa saja dikerjakan,” katanya.
Dodo masih menggeluti dunia relawan pantai. Meskipun memiliki honor yang tak seberapa dari Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran, Dodo tak mengeluh.
“Kalau dicukup-cukupi ya alhamdulillah cukup, bersyukur aja. Karena bagi saya keselamatan wisatawan adalah kepuasan kami,” ucapnya.
Saat ditanya soal kepuasan sebagai relawan pantai, Dodo hanya menjawab singkat. “Wisatawan kecelakaan laut, dia selamat hati kita senang,” katanya.
Kendati demikian, kata Dodo, selama 24 jam jika libur panjang seperti ini mata dan telinga harus terpasang terus. “Mata dan telinga terus terjaga, hampir 24 jam apalagi ramai pengunjung gini,” ucapnya.
Dodo menerangkan ada tiga hal yang harus dimiliki seorang lifeguard di antaranya, kemampuan berenang, teknik pertolongan alat mampu melakukan CPR dan EAR mahir menggunakan alat/tanpa alat dan mental harus kuat.
“Tiga hal itu menjadi modal utama yang harus dimiliki seorang lifeguard,” katanya.
——-
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)