Selasa, September 24


Jakarta

Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan setiap Presiden Republik Indonesia harus dijaga kehormatan dan martabatnya, mulai dari Presiden Soekarno, hingga Joko Widodo dan nantinya Prabowo Subianto. Menurutnya, para presiden RI tersebut adalah sosok putra dan putri terbaik bangsa, yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemajuan Indonesia.

“Setiap Presiden memiliki legacy nya masing-masing. Presiden Soekarno sebagai Bapak Proklamator, Presiden Soeharto Bapak Pembangunan, Presiden BJ Habibie Bapak Teknologi, Presiden KH Abdurrahman Wahid Bapak Pluralisme, Presiden Megawati Ibu Penegak Konstitusi, Presiden SBY Bapak Perdamaian, dan Presiden Joko Widodo Bapak Infrastruktur. Nama baik, kehormatan, dan martabat pribadi mereka merupakan bagian dari nama baik, kehormatan dan martabat Indonesia, karenanya harus selalu kita jaga,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).

Hal itu dia sampaikan usai menghadiri Seminar Kebangsaan HUT ke-60 Fraksi Partai Golkar MPR RI, di Gedung Nusantara IV MPR, Jakarta.


Ketua DPR RI ke-20 menjelaskan, terlepas dari berbagai dinamika politik dalam setiap pemerintahan, setiap presiden telah memberikan yang terbaik bagi pembangunan RI. Bamsoet mengatakan berbagai hal yang terjadi di masa lalu, cukup dijadikan catatan sejarah perjalanan bangsa. Tidak perlu ada kebencian, apalagi dendam yang diwariskan kepada generasi penerus di masa depan.

“Atas dasar itulah, beberapa hari lalu MPR mengundang keluarga Presiden Soekarno untuk menegaskan bahwa secara yuridis tuduhan terhadap Presiden Soekarno yang dianggap memberikan kebijakan mendukung pemberontakan dan pengkhianatan G-30-S/PKI pada tahun 1965, sebagaimana terdapat dalam bagian konsideran/menimbang huruf (c) TAP MPRS Nomor XXXIII/MPR/1967, tidak pernah dibuktikan menurut hukum dan keadilan. Keberadaan TAP MPRS tersebut juga dinyatakan sudah tidak perlu ditindaklanjuti karena sudah tidak berlaku lagi,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai langkah MPR mengundang keluarga Presiden Soekarno disambut positif oleh berbagai kalangan. Sebagai Rumah Kebangsaan, kata dia, MPR memiliki semangat rekonsiliasi untuk membangun kebersamaan antar anak bangsa. Sehingga tidak lagi mewariskan dendam politik masa lalu kepada generasi yang akan datang.

“Sebagai sebuah bangsa, sudah sewajarnya kita memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para presiden yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam berkontribusi untuk pembangunan bangsa. Terlepas adanya kekurangan dan kelebihan, mereka adalah seorang anak bangsa yang tetap patut kita hargai, dan ditempatkan dalam posisi terhormat,” pungkas Bamsoet.

(akn/ega)

Membagikan
Exit mobile version