
Bandung –
Selain beberapa objek wisata yang memukau, Bandung juga memiliki sejarah perkembangan kota yang unik. Traveler bisa menelusuri dengan berjalan kaki.
Salah satu area yang bersejarah di Kota Bandung adalah Jalan ABC. Jalanan yang kini banyak penjual kacamata dan barang elektronik nyatanya menyimpan banyak suguhan.
Mengutip detikJabar, sebelum Indonesia merdeka, Jalan ABC dikenal dengan nama ABC Straat. Penamaan ABC bukanlah adaptasi dari merek suatu baterai, namun ABC adalah singkatan dari tiga etnis yang bermukim di sana. Yakni Arabian (A) Bumiputra (B) dan Chinese (C).
Dan, ternyata dengan berjalan kaki bisa mendapatkan banyak informasi terkait sisa-sisa sejarah yang ada. Traveler juga bisa mengamati, berbincang, juga memotret dengan santai dan rileks. Termasuk, sisa-sisa peninggalan tiga etnis yang bermukim di Jalan ABC itu.
Jalan kaki di Jl ABC Bandung sampai Kopi Aroma dan Kedai Purnama Bandung. Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikcom
|
Sejak pagi Jalan ABC sudah banyak dipadati oleh masyarakat. Beragam aktivitas mereka jalani. Ada yang tengah menyiapkan barang dagangannya, ada juga yang berburu kudapan untuk sarapan.
Sudah begitu, bangunan-bangunan peninggalan zaman dahulu bisa teramati lebih detail. Rupanya, masih banyak gedung yang terawat hingga saat ini, sebagian beralih fungsi menjadi toko, sebagian lain menjadi kedai makan.
Tak jauh dari Jalan ABC dan bergerak ke arah Jalan Banceuy, di sana traveler akan mendapati bangunan yang bersejarah. Dulu, sang presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno pernah di penjara dan traveler bisa melihat sisa sel penjara zaman Belanda ini.
Kemudian, berjalan kurang lebih lima menit dari Penjara Banceuy itu kamu akan disuguhkan dengan adanya pasar antik Cikapundung. Area-area ini juga dekat dengan Alun-alun Kota Bandung, berjalan kaki menikmati jalanan Kota Bandung jadi liburan alternatif yang bisa kamu lakukan bersama teman maupun keluarga.
Apalagi, sudah menjadi rahasia umum, Bandung di kala libur panjang seperti selalu dilanda kemacetan. Semua orang berbondong-bondong ke kota kembang untuk menghabiskan masa liburannya. Jadi, berjalan kaki cara yang bijak menikmati Bandung di tengah gempuran kemacetan.
Menyusuri gang demi gang pastinya kamu bakalan menemukan bangunan yang kental dengan nuansa zaman dahulu seperti salah satu rumah yang berada di dalam gang antara Jalan Dulatip dan Jalan Tamim. Rumah dengan gaya arsitektur tempo dulu jadi daya tarik ketika melintas ke area tersebut, berbeda dengan rumah yang berada di sekelilingnya.
Nggak perlu takut kelaparan, sepanjang menyusuri gang demi gang dan jalan di kawasan ini kamu bakalan disuguhkan oleh makanan nikmat dengan harum yang menggugah selera. Jika berada di Jalan Tamim, di sana kamu akan menemui pedagang batagor yang telah kesohor di media sosial.
Dengan harga yang murah hanya Rp 15.000, kamu sudah bisa menikmati sajian makanan khas Kota Bandung ini. Atau untuk kamu yang pecinta kopi sejati, kawasan di Jalan Banceuy juga banyak tempat kopi yang telah melegenda seperti Toko Kopi Aroma dan Kopi Purnama.
|
Kedua tempat kopi ini sudah berdiri sejak Indonesia belum merdeka, tepatnya pada tahun 1930. Untuk Toko Kopi Aroma kamu hanya bisa membawa kopinya saja alias nggak bisa menikmatinya langsung di tempat itu, berbagai tipe kopi lengkap di Toko Kopi Aroma.
Kalau memang ingin menikmati sajian dari Toko Kopi Aroma, traveler bisa menikmatinya di Kopi Purnama karena minuman kopi yang disajikan oleh tempat ini berasal dari Toko Kopi Aroma. Traveler hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 20 ribu.
Sebagai pendamping kopi yang paling cocok di Kopi Purnama, kamu bisa memesan roti selai srikaya dengan harga Rp. 20.000 juga.
Jika ingin membawa langsung kopi dari Toko Kopi Aroma sesuai dengan yang tertera dalam laman resmi mereka, per kemasan 250 gram untuk kopi jenis Mokka Arabika dihargai Rp 45.000 dan untuk kemasan 500 gram dihargai dengan Rp 90.000.
Sementara itu, untuk jenis Robusta, harga per 250 gram dikenai biaya Rp 32.000 dan Rp 65.000 untuk ukuran 500 gram.
Jadi silahkan tentukan pilihan kamu untuk menikmati sajian dari Kota Bandung ini dan jangan lupa mencoba menikmati Kota Bandung dengan cara yang berbeda ini agar liburanmu di Bandung nggak biasa.
Simak Video “Menelusuri Kampung Cibarani, Kampung Kreatif di Bantaran Sungai Bandung“
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)