Rabu, November 6
Bandung

Di tengah hiruk-pikuk kota Bandung, Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) berdiri megah, bagai oase seni di padang gersang yang bikin kita berdecak kagum.

Dikenal sebagai salah satu galeri seni terkemuka, SSAS tidak hanya sekadar tempat pameran, tetapi juga sebuah ruang bagi jiwa yang haus akan keindahan dan pengetahuan.

Dengan dedikasi tinggi terhadap seni dan budaya visual, tempat ini menarik perhatian banyak pengunjung, mulai dari pecinta seni, pelajar hingga mahasiswa yang ingin menggali lebih dalam tentang dunia kreatif.


Sinta, pengelola SSAS, dengan penuh semangat menggambarkan tujuan tempat ini, “Kami ingin menjadikan SSAS sebagai jembatan antara seniman dan masyarakat. Di sini, seni bukan hanya dilihat, tetapi juga dirasakan dan dipahami,” ujar dia.

Dalam setiap sudut, galeri seni yag dididirikan pada tahun 1998 oleh Sunaryo ini membawa pengunjung dapat merasakan energi positif yang mengalir, seolah-olah karya seni bercakap dalam bahasa yang lebih dalam.

Salah satu hal yang sangat unik dari SSAS adalah koleksi karya seni yang tidak hanya bersifat statis, tetapi juga dinamis.

Ziyad, seorang pengunjung mahasiswa, berbagi pengalamannya, “Di sini, saya merasa seolah-olah karya seni berbicara kepada saya. Setiap lukisan mengajak saya untuk berinteraksi, bukan sekadar melihat,” ucap dia.

Pendapat Ziyad menggambarkan keunikan yang membuat SSAS berbeda dari galeri lainnya, di mana seni bukan hanya untuk dilihat, tetapi juga untuk dirasakan dan dialami.

Pameran yang diadakan di SSAS bervariasi, mulai dari seni lukis hingga instalasi yang memukau. Setiap karya bercerita, menampilkan perjalanan panjang seniman dalam meresapi keindahan dan kesedihan hidup.

Seperti lukisan-lukisan yang menggantung di dinding, setiap goresan seakan mengalirkan emosi yang dalam, membawa pengunjung masuk ke dalam kisah yang penuh warna.

Tidak hanya pameran, kegiatan edukatif juga menjadi bagian integral dari SSAS. Diskusi, lokakarya, dan residensi seniman menjadi wadah bagi semua kalangan untuk belajar dan berkarya.

Sinta menambahkan, bahwa mereka percaya bahwa seni adalah alat pendidikan yang kuat. Dengan memahami seni, kita belajar memahami diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita.

Selasar Sunaryo Art Space pun tak luput dari sorotan internasional. Kerjasama dengan berbagai institusi luar negeri menjadikan SSAS sebagai pusat pertukaran budaya yang kaya.

Kegiatan yang melibatkan seniman asing memberikan warna baru bagi dunia seni di Indonesia. Setiap pameran bukan hanya menampilkan karya, tetapi juga menjalin hubungan antarbudaya yang harmonis.

Melangkah ke dalam ruang pameran, pengunjung disambut oleh koleksi karya seni yang menggugah jiwa. Suasana tenang dan damai menjadikan setiap detik di dalam galeri seolah terhenti.

Dengan segala keindahan dan makna yang dihadirkan, Selasar Sunaryo Art Space semakin meneguhkan posisinya sebagai daya tarik wisata edukasi di kota Bandung.

Setiap pengunjung pulang dengan pikiran dan hati yang lebih tercerahkan, menjadikan mereka tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga bagian dari perjalanan seni yang lebih besar.

SSAS, dengan segala pesonanya, akan selalu menjadi cahaya yang membimbing pencari seni di tengah gelapnya ketidaktahuan.

Membagikan
Exit mobile version