Sabtu, Oktober 19


Jakarta

Menteri Pariwisata baru di era Pemerintahan Prabowo-Gibran diminta berasal dari kalangan profesional.

Permintaan itu disampaikan oleh dua asosiasi di bidang wisata Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE) di Indonesia yaitu DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) dan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi).

Kedua asosiasi itu menyebut sosok Menteri Pariwisata yang baru harus paham betul dengan dunia MICE, sehingga pariwisata Indonesia ke depan akan lebih baik lagi dalam menyumbang devisa bagi penerimaan negara.


“Kami sampaikan harapan agar sosok menteri pariwisata nanti adalah profesional yang memahami dunia MICE, sebab MICE ini segmen wisata berkualitas yang menjadi jawaban. Dia harus paham model bisnisnya, dan mampu membawa lebih banyak banyak pertemuan, pameran, event khusus yang tidak hanya terkait pemerintahan, tapi juga pertemuan yang terkait dengan asosiasi internasional, dan pertemuan korporasi-korporasi global di Indonesia,” tulis Iqbal Alan Abdullah, Ketua Umum INACCA dalam surat terbukanya, dikutip Kamis (17/10/2024).

Menurut Iqbal, pariwisata Indonesia harusnya tidak hanya bisa menarik 16 juta kunjungan wisman pada saat Thailand sudah mencapai hampir 40 juta dan Malaysia sudah mencapai 26 juta di tahun 2019.

Seharusnya Indonesia sudah bisa membuat lompatan besar untuk memperbesar kunjungan wisman secara signifikan, termasuk dalam menghidupkan destinasi wisata selain Bali untuk mencegah overtourism.

Apalagi posisi MICE Indonesia masih jauh dari kemampuan yang dimilikinya. Indonesia berada di ranking 40 dunia berdasarkan ranking International Congress and Convention Association (ICCA) tahun 2023, Indonesia masih kalah dari Malaysia (rank 33), Thailand (26) dan Singapura (21).

“Sosok menteri tersebut kita harapkan mampu membangun destinasi wisata dengan basis MICE sesuai karakteristik daerah, mampu mengatasi berbagai halangan dalam pembangunan destinasi, serta mengorkestrasi semua stakeholder yang terlibat dalam industri pariwisata,” imbuh Iqbal.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Asperapi Hosea Andreas Runkat, menambahkan dia berharap agar 5 tahun ke depan, pemerintah Prabowo dapat menaruh perhatian besar kepada kemajuan industri MICE dengan mendorong lebih banyak kegiatan MICE, termasuk mega sport dan music event di Indonesia.

“Industri MICE sangat menarik karena rasio pengeluaran harian wisatawan bisnis atau kongres MICE terhadap wisatawan rekreasi itu jauh lebih besar. Oleh karena itu, MICE berperan dalam kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi global dan lokal,” imbuh Andreas.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version