Jumat, Desember 27


Jakarta

Menpora Dito Ariotedjo menyebut anggaran khusus untuk sepakbola masih dikaji oleh pemerintah. Bakal ada rapat trilateral.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya sempat dipanggil Presiden RI Prabowo Subianto terkait kebutuhan anggaran sepakbola. Ketum yang juga Menteri BUMN itu mengatakan, Presiden berkomitmen meningkatkan anggaran APBN dari sebelumnya Rp 120 miliar menjadi Rp 200 miliar.

Hal ini menjadi sangat penting demi keberlanjutan transformasi sepakbola nasional dan program Timnas di semua level agar berprestasi di level Asia.


“Kami butuh dukungan swasta dan banyak brand karena tidak mungkin semua tergantung dari pemerintah. Meskipun saya sudah mendapat komitmen dari Presiden Prabowo yang mendukung bertambahnya bantuan untuk sepakbola nasional,” kata Erick di Bali beberapa waktu lalu.

Menanggapi kelanjutan terkait anggaran khusus dari pemerintah untuk sepakbola, Menpora Dito menyatakan masih akan dikaji ulang.

“Ya, sepakbola kan ada Inpres (Instruksi Presiden No.3) percepatan, tapi untuk 2025 ini masih dikaji ulang, dan lagi rapat trilateral antara Kemenpora, PSSI, dan juga Kementerian Keuangan khusus buat anggaran. Karena ada Inpresnya,” kata Dito saat ditemui di Kantor Kemenpora, Rabu (4/12/2024).

“Dan nampaknya kan 2024, tahun ini juga ada anggaran khusus olahraga sebesar Rp 120 miliar. Jadi ini kita lihat dari fungsi dan juga kebutuhannya.”

Ia menambahkan tak hanya sepakbola, seluruh cabang olahraga yang difokuskan untuk Olimpiade akan dipenuhi kebutuhannya.

“Tapi prinsipnya untuk DBON juga sama cabor yang menuju Olimpiade juga semua kebutuhan pasti insyaallah terpenuhi,” Menpora berusia 34 tahun itu mempertegas.

Seperti diketahui, cabang prioritas DBON dibagi menjadi dua bagian, yaitu prestasi dan industri.

Cabor prestasi meliputi 14 cabang olahraga antara lain bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, atletik, senam artistik, pencak silat, dan dayung. Sementara cabor industri yaitu sepakbola, voli, dan basket. Ke depan, jumlah itu akan dievaluasi.

“14 plus 3 industri. Nah inilah yang dari 14 ini akan kami evaluasi dan cabor-cabor yang kita akan sinkronisasikan dengan Olimpiade 2028. Jadi (jumlahnya) bisa tambah bisa kurang. Itu kita akan akan evaluasi. Ini dalam proses,” kata Dito.

(mcy/bay)

Membagikan
Exit mobile version