Minggu, Desember 22

Jakarta

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menargetkan kecepatan internet Indonesia akan mencapai 100 Mbps di masa mendatang. Koneksi tersebut menurutnya akan terwujud di masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Budi Arie menjelaskan dalam 10 tahun terakhir, kecepatan internet Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 10 kali lipat. Hal itu seiring terus digencarnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi mulai Base Transceiver Station (BTS), Palapa Ring, satelit Satria-1.

“Soal kecepatan internet, misalnya tahun 2014 baru 2,5 Mbps, maka sekarang hampir 25 Mbps. Berarti 10 kali lipat kecepatan internet Indonesia meningkat selama 10 tahun. Nah, apakah akan terus meningkat di tahun-tahun depannya, ya harus,” ujar Menkominfo dalam peluncuran Buku 10 Tahun Pembangunan Digital Indonesia di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (10/10/2024).


Dari sisi jangkauannya, Budi Arie menyebutkan sinyal internet sudah hampir menyelimuti seluruh daerah di tanah air.

“Yang pasti bahwa konektivitas atau akses ke sinyal itu sudah lebih merata karena menurut data terakhir itu tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 80% dari penduduk Indonesia. Termasuk, coverage-nya sudah jauh lebih merata dan kita berharap terus ada peningkatan-peningkatan,” jelasnya.

Menkominfo mengakui meski ada peningkatan kecepatan internet, jika dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah ngebut. Hanya saja pengukuran jika dilihat dari luas wilayahnya, maka Indonesia punya tantangan tersendiri.

“Kalau saya minta perbandingan, saya bilang bandingin dengan India dan negara ASEAN non-Singapura, supaya fair. Kalau kita bandingin dengan Singapura, ya enggak adil dong. Masa dibandingkan dengan kota. Jadi, menurut saya dengan negara lain tetap luasan kita,” tutur Budi Arie.

Indonesia masih kalah saing saat ini. Ia menargetkan kecepatan internet Indonesia dalam lima tahun ke depan bisa tembus 100 Mbps, tepatnya di saat masa pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Memang kita dari peringkat di ASEAN, kita agak di bawah, tapi kita optimis dengan teknologi baru, kerja keras, kerja sama dan insentif kepada operator seluler mengembangkan network-nya, kita bisa mencapai 100 Mbps dalam lima tahun ke depan,” pungkasnya.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version