Kamis, November 14

Jakarta

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan salah satu tantangan utama di era digital adalah kemajuan teknologi internet. Disampaikannya, tantangan tersebut akan dihadapi generasi muda saat ini, termasuk bahaya judi online.

Meutya menuturkan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, memunculkan berbagai macam aktivitas di dunia maya. Namun di sisi lain ada juga kegiatan yang dilarang yang masih belum diketahui pelajar.

“Kita tahu tantangan ke depan adalah tantangan untuk adik-adik semua terutamanya. Salah satu tantangan paling utama di era digital ini adalah tentu kemajuan teknologi internet,” ujar Meutya saat mengunjungi SMA Negeri 92 Jakarta, Selasa (12/11/2024).


Pada kesempatan ini pula, Meutya menyampaikan peran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memberantas judi online, di mana Komdigi mengatasi konten yang melanggar perundangan-undangan, termasuk judi online. Sementara terkait transaksi itu dilakukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan perbankan mengawasi transaksi keuangan.

Menkomdigi kemudian memaparkan sebuah data bahwa kalangan anak-anak hingga remaja sudah banyak yang terjerumus judi online. Sebanyak 200 ribu orang di bawah 19 tahun terindikasi terpapar judi online.

“Kenapa bisa ketahuan? karena transaksinya kelihatan karena orang transaksi online sama transaksi beli makanan atau kirim barang melalui aplikasi dan lainnya itu terpantau bedanya, akan kelihatan bedanya,” ungkapnya.

Meutya mengungkapkan dampak buruk main judi online mulai terpengaruhnya psikologinya, meminjamkan uang dalam jumlah banyak, hingga menyangkut soal nyawa korban.

“Kita sepakat internet membantu. Banyak enggak buruknya? Namanya alat tergantung yang pakai, bisa juga buruk,” kata Menkomdigi.

“Saya ingin adik-adik ikut melihat sekeliling. Bukan buat disalah-salahin ya, kalau ada ya diingatkan, bukan dijauhkan karena para pelaku judi online di kalangan anak muda itu korban, bukan penjahat,” pungkasnya.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version