Selasa, Oktober 22


Jakarta

Demi menghemat banyak uang, banyak pasangan muda di China memutuskan untuk menikah di restoran hot pot hingga restoran cepat saji.

Tradisi pesta pernikahan di Asia terkenal dengan resepsi yang mewah, megah dan mengundang ratusan sampai ribuan tamu. Tentunya biaya pesta ini memakan uang yang tak sedikit bahkan kerap menyulitkan para pasangan yang mau menikah.

Dilansir dari The Star (21/10), belakangan ini muncul tren pernikahan baru di China yang berbeda jauh dari tradisi pernikahan di sana. Kebanyakan pasangan muda di China lebih memilih menggelar pesta pernikahan mereka di restoran, salah satu alasan utamanya untuk menghemat biaya.


Pasangan muda di China melihat bahwa biaya menikah di restoran jauh lebih murah ketimbang menyewa hotel. Ditambah restoran memiliki menu makanan yang harganya lebih terjangkau, dibanding menyewa katering dengan beragam menu makanan.

Menikah di Restoran Hot Pot dan Cepat Saji Jadi Tren Berhemat di China Foto: Site News

Selain itu beberapa restoran mengizinkan pasangan-pasangan ini untuk membuat resepsi pernikahan di sana dan area restoran boleh dihias.

Seperti restoran hot pot ternama Haidilao. Restoran ini sering disewa untuk resepsi pernikahan, pihak Haidilao akan menghias area restoran dan siap memeriahkan acara dengan menyanyikan lagu-lagu pernikahan.

Begitu juga restoran McDonald’s, gerai makanan cepat saji ini tak kalah populer sebagai tempat resepsi yang hemat dan murah meriah. Pengantin bisa mengganti bunga mereka dengan buket chicken McNuggets, hingga menu utama burger dan kentang untuk para tamu undangan.

Salah satu pasangan yang menikah di McDonald’s ada Xaoyezi yang berasal dari Guangdong. Ia mengundang 20 tamu ke pernikahannya di resto tersebut.

Menikah di Restoran Hot Pot dan Cepat Saji Jadi Tren Berhemat di China Foto: Site News

“Saya dan suami dulu sering kencang di McDonald’s. Selain itu mengadakan pesta pernikahan di sini hanya membutuhkan uang sekitar 800 yuan (Rp 1,7 juta) untuk makanannya saja. Totalnya saya hanya menghabiskan 2.000 yuan (Rp 4,3 juta) untuk menikah di McDonald’s,” ungkap Xaoyezi.

Lalu ada juga pengantin perempuan bernama Li Mengmeng asal Shanghai. Untuk pernikahannya ia memilih salah satu cabang Haidilao, alasannya karena semua makanan di Haidilao enak dan pastinya sesuai dengan selera seluruh tamunya.

“Salah satu tamu undangan saya bilang kalau pernikahan saya ini sebenarnya voucher untuk makan hot pot gratis,” canda Li Mengmeng.

Li menganggap bahwa uang yang mereka punya lebih baik dihabiskan untuk sesuatu yang berharga, dibandingkan harus membuat pesta pernikahan besar-besaran.

Menikah di Restoran Hot Pot dan Cepat Saji Jadi Tren Berhemat di China Foto: Site News

Begitu juga dengan Xiaoyezi, ia dan suaminya berhasil menghemat sekitar 100.000 yuan (Rp 218 juta) karena menikah di McDonald’s. Sisa uang tabungan mereka, dipakai untuk bulan madu di Yunani. Sementara untuk Li, ia mengalokasikan dananya untuk merenovasi rumah barunya.

Banyak netizen di China yang setuju dengan tren ini, mereka mendukung para pasangan di China untuk melakukan hal ini.

“Sangat bagus idenya! Setiap kali kalian makan di McDonald’s pasti rasanya seperti merayakan ulang tahun pernikahan,” jelas salah satu netizen.

“Apa yang dibutuhkan para pasangan muda ini memang pesta pernikahan yang mengizinkan mereka menjadi diri mereka sendiri,” pungkas netizen lainnya.

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version