Jumat, Oktober 18


Jakarta

Masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal sebelum puncak arus mudik pada 5-8 April 2024. Imbauan ini diungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar masyarakat bisa terhindar dari kepadatan saat puncak arus mudik.

Dia meminta bagi keluarga-keluarga yang mau pulang kampung, apabila anaknya sudah masuk libur sekolah lebih baik mempercepat perjalanan mudiknya.

“Puncak mudik yang tadi disampaikan H-4, H-3 dan H-2. Di hari-hari itu akan tinggi sekali. Oleh karenanya kita mengimbau, sebagian masyarakat yang anak-anaknya sudah libur agar bisa mudik lebih awal,” ujar Budi Karya dalam keterangannya, Senin (25/3/2024).


Budi Karya juga mengingatkan agar masyarakat jangan menggunakan sepeda motor untuk mudik karena sangat berbahaya. Masyarakat disarankan menggunakan angkutan umum atau memanfaatkan program mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan atau instansi lain.

Budi Karya juga memaparkan beberapa potensi kemacetan dan penumpukan pada saat puncak arus mudik. Pertama, ada potensi pasar tumpah yang kerap menjadi titik masalah arus mudik, khususnya daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kedua pengaturan kapal di Pelabuhan Sulsel, Riau, Kaltim dan Jatim, dan Madura. Dari sisi transportasi udara, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai Bali juga kemungkinan berpotensi lebih ramai dari biasanya.

Budi Karya mengatakan Kemenhub telah menyiapkan Posko Terpadu Angkutan Lebaran yang akan diselenggarakan mulai dari tanggal 3 hingga 18 April 2024 di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.

Di lain pihak, Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pihaknya akan menyelenggarakan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka melayani dan menjaga program arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.

Operasi ketupat akan berjalan selama 13 hari, yakni dari tanggal 4-16 April 2024. Akan ada 155.165 personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat, yakni sebanyak 1.150 personel dari Mabes Polri, 85.064 personel dari Polda, dan 68.969 personel dari instansi terkait.

“Akan ada 5.784 pos yang nanti akan disiapkan untuk memberikan pelayanan, baik itu yang ada di jalan tol, rest area, arteri, dan jalur-jalur di wilayah wisata. Kami juga akan mengevaluasi buffer zone, khususnya yang masuk wilayah penyeberangan ke arah Merak. Biasanya potensi terjadi kepadatan di sana saat masyarakat menunggu menyeberang,” jelas Listyo.

Sementara itu, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan TNI menyiapkan 67.955 personel sebagai perbantuan kepada Kepolisian dalam menghadapi masa Lebaran. Fasilitas pendukung seperti hercules, helikopter, mobil derek dan ambulans perbantuan juga telah disiapkan apabila diperlukan.

(hal/rrd)

Membagikan
Exit mobile version