Kamis, Desember 5

Jakarta

Meta, induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, adalah pendorong penggunaan internet besar. Miliaran penggunanya mencakup 10% lalu lintas fixed internet dan 22% seluler. Investasi Meta di AI akan terus meningkatkannya sehingga mendorong mereka membangun infrastruktur internet sendiri.

Menurut sumber TechCrunch, Meta yang dikendalikan Mark Zuckerberg berencana membangun kabel bawah laut serat optik baru yang membentang ke seluruh dunia. Proyek sepanjang 40.000 kilometer lebih itu dapat menghabiskan investasi lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp 159 triliun.

Meta akan jadi satu-satunya pemilik dan pengguna kabel bawah laut ini. Sunil Tagare, ahli kabel bawah laut yang pertama kali melaporkan rencana itu, menyebut proyek akan dimulai dengan anggaran USD 2 miliar. Seiring berjalannya proyek, angkanya akan naik ke USD 10 miliar karena bakal berlangsung bertahun-tahun.


Terlebih jumlah perusahaan pembangun kabel laut seperti SubCom, terbatas dan sudah memiliki pelanggan besar seperti Google. “Persediaan kapal kabel sangat terbatas. Saat ini harganya mahal dan sudah dipesan beberapa tahun ke depan. Menemukan sumber daya untuk segera melakukannya adalah tantangan,” kata Ranulf Scarborough, analis kabel bawah laut.

Kabel tersebut, jika sudah selesai, akan memberi Meta jalur khusus lalu lintas data di seluruh dunia. Menurut sumber yang dikutip detikINET dari Tech Crunch, S3nin (2/12/2024) rute kabel yang direncanakan saat ini membentang dari pantai timur AS ke India melalui Afrika Selatan, lalu ke pantai barat AS dari India melalui Australia.

Proyek kabel baru ini akan jadi yang pertama yang sepenuhnya dimiliki Meta, menempatkannya di kategori yang sama dengan Google. Perusahaan teknologi besar lain yang punya sebagian atau pembeli kapasitas kabel termasuk Amazon dan Microsoft.

Mengapa Meta ingin membangun kabel sendiri? Pertama, kepemilikan tunggal atas kabel akan memberi Meta hak pertama dalam kapasitas untuk mendukung lalu lintas internetnya sendiri. Mereka ingin punya saluran yang dibutuhkan untuk mengirim konten, iklan, dan lainnya ke seluruh dunia.

Meta menghasilkan lebih banyak uang di luar Amerika Utara daripada pasar asalnya. “Mereka menghasilkan uang dari produk yang disajikan ke pengguna akhir, dan mereka akan melakukan apa pun untuk memastikan pengalaman pelanggan, baik itu pengiriman video atau aset lain,” kata Scarborough.

Yang kedua adalah geopolitik. Beberapa tahun terakhir, kabel bawah laut dirusak akibat peperangan. Pejuang Houthi mengejar kapal dan merusak kabel di Laut Merah. Bulan ini, Rusia diduga memotong kabel bawah laut di Laut Baltik.

Menurut sumber, rute kabel bawah laut yang direncanakan oleh Meta dimaksudkan untuk membantu perusahaan menghindari area ketegangan geopolitik.

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version