Senin, Oktober 28

Jakarta

Suhu yang lebih hangat, musim berbunga yang lebih pendek, dan sumber makanan yang lebih langka membuat kehidupan spesies kupu-kupu di Yunani semakin sulit.

Yunani adalah rumah bagi 237 spesies kupu-kupu. Namun para ilmuwan khawatir peningkatan suhu global dapat menyusutkan populasi kupu-kupu, bahkan ukuran fisik mereka.

Dikutip dari Greek City Times, tren yang mengkhawatirkan ini mencerminkan kekhawatiran global, dengan jumlah kupu-kupu menurun tajam di negara-negara lain seperti Meksiko dan Inggris.


“Perubahan iklim berdampak pada kupu-kupu yang bergantung pada suhu untuk aktivitas penting seperti kawin, reproduksi, pertumbuhan, dan makan,” kata ahli agronomi Konstantinos Anagnostellis.

Anagnostellis ikut menjadi bagian dari proyek penelitian yang disebut MEIOSIS, yang dipimpin oleh para peneliti di University of Ioannina.

Proyek ini mempelajari lebih dari satu abad spesimen kupu-kupu, yang totalnya mencapai lebih dari 50.000. Penelitian ini salah satunya melacak penyusutan ukuran tubuh kupu-kupu akibat perubahan iklim.

Saat suhu meningkat, kupu-kupu terpaksa bermigrasi ke daerah yang lebih dingin, tempat makanan sering kali langka. Di Yunani, situasinya diperburuk oleh kebakaran hutan yang semakin sering terjadi. Kebakaran menghancurkan padang rumput yang menjadi andalan banyak spesies kupu-kupu untuk mendapatkan makanan.

“Jika tanaman ini dibakar, ada risiko larva tidak akan bertahan hidup, dan tanpa kupu-kupu dewasa untuk bereproduksi, mereka mungkin terpaksa bermigrasi ke daerah lain,” kata Anagnostellis.

Ia juga memperingatkan bahwa hilangnya habitat ini dapat menimbulkan konsekuensi parah. Para ahli khawatir bahwa tanpa tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim, kupu-kupu Yunani dan banyak spesies lain di seluruh dunia akan menghadapi masa depan yang suram.

(rns/hps)

Membagikan
Exit mobile version