Jumat, Oktober 18


Jakarta

Untuk menggenjot industri perfilman Indonesia, hanya ada satu kuncinya yaitu dengan menghadirkan lebih banyak bioskop-bioskop di daerah.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Periode 2019-2024, Dede Yusuf Macan Effendi. Mantan bintang film era tahun 80-an ini menyebut, dengan membuat bioskop di daerah-daerah maka akan makin banyak penonton yang menonton film Indonesia.

“Film Indonesia akan berkembang apabila memiliki banyak bioskop. Nah saat ini kita tahu, bahwa paling banyak penonton Indonesia hanya 10 juta. Padahal 280 juta penduduk Indonesia,” ungkap Dede saat ditemui di Gedung Film Pesona Indonesia, Jalan MT Haryono Jakarta, Rabu (16/10/2024).


“Nah kalau saja kita bisa mengejar lebih banyak bioskop-bioskop di daerah melalui satu regulasi, maka film Indonesia tidak akan selesai 10 hari atau 2 minggu lalu hilang,” imbuh bintang Catatan Si Boy ini.

Politisi Partai Demokrat ini pun mendorong agar pemerintah menyiapkan beberapa insentif, maupun regulasi yang mempermudah bagi pengusaha untuk mendirikan bioskop di daerah-daerah.

“Bagaimana membuat regulasi yang mendorong agar pemerintah daerah, pengusaha daerah mendapatkan insentif, pajak atau apapun juga, untuk membuka bioskop-bioskop di kabupaten/kota, maka film Indonesia dia akan turun ke bioskop-bioskop kabupaten/kota,” ucap Dede.

Hal itu juga yang didorong oleh Parfi 56, Persatuan Artis Film Indonesia yang sekarang diketuai oleh aktris Marcella Zalianty. Pihak Parfi 56 juga kini tengah merintis dan mendorong Indieskop alias bioskop independen.

“Jadi, Indieskop itu Independent Bioskop, dia bukan sebuah konsorsium besar, tapi dia independen dan ini bisa dilakukan di mana saja, di daerah-daerah. Dan ini mudah-mudahan mendapat dukungan dari pemerintah, baik dari sisi akses permodalan, akses perfilmannnya sendiri dan juga yang paling penting adalah kerjasama dengan pemerintah di daerah agar punya perizinan untuk membuka bioskop,” pungkas Dede.

Ketua Parfi 56, Marcella Zalianty menambahkan dirinya sudah lama berdiskusi soal bioskop alternatif ini dengan Dede Yusuf dan dia merasa konsep Indieskop ini sangat bisa untuk dilakukan.

“Kita pernah buat prototipenya, bentuknya seperti bioskop, tapi di sana bisa juga jadi ruang kreatif, di sana bisa diajarkan untuk membuat film, bisa juga memutar film-film komunitas. Kita memang butuh bioskop-bioskop yang mengutamakan film nasional dan bisa menjangkau lebih luas seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang terjangkau,” ucap Marcella.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version