
Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjajaki kerja sama dengan Amazon Kuiper, proyek satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) milik Amazon. Kolaborasi diharapkan memperluas konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) dan mendukung transformasi digital nasional.
Amazon Kuiper juga tengah mengajukan izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, sesuai regulasi terbaru yang memungkinkan perusahaan asing beroperasi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Amazon, raksasa e commerce milik Jeff Bezos, memang punya banyak bidang bisnis, termasuk Project Kuiper ini. Kuiper akan menjadi pesaing Starlink dari SpaceX, yang memancarkan internet dari konstelasi satelit dari luar angkasa.
Namun jika Starlink sudah menerbangkan sekitar 7.000 satelit dan menyediakan akses internet di banyak negara termasuk Indonesia, layanan Kuiper belum tersedia untuk umum. Lalu kapan?
Peluncuran prototipe satelit Kuiper pertama adalah pada Oktober 2023. Menurut juru bicara Amazon, pembuatan satelit sedang digeber di fasilitas Amazon di Kirkland, Washington.
Adapun peluncuran konstelasi satelit sudah beberapa kali tertunda, namun diharapkan bisa digelar di tahun 2025 ini. Jika sudah ada ratusan satelit terbang ke orbit rendah Bumi, tidak akan butuh waktu lama untuk memancarkan internet.
“Kami berencana untuk meluncurkan layanan komersial Project Kuiper di 2025, dimulai dengan demo layanan ke pelanggan enterprise, beta testing ke konsumen dan ketersediaan secara umum,” jelas sang jubir yang dikutip detikINET dari Cnet.
Armada satelit Project Kuiper akan beroperasi dalam radius 56 derajat utara dan selatan khatulistiwa. Jangkauannya mencakup sebagian besar Amerika Utara dan hampir seluruh Amerika Selatan, ditambah sebagian besar Afrika, Australia, Asia, dan Eropa.
Nantinya, Kuiper akan berkompetisi langsung dengan Starlink. Menariknya lagi, Kuiper dijanjikan harganya akan terjangkau. Tak hanya itu, Amazon mengklaim terminal standar untuk konsumen di rumah, akan menerima internet secepat 400 Mbps, lebih tinggi dari Starlink.
(fyk/afr)