Minggu, Oktober 20
Jakarta

Wilayah bandung tidak hanya terkenal dengan lanskapnya saja yang indah. Tapi di balik keindahan itu semua terdapat sejarah-sejarah yang tak kalah menakjubkannya yang ada di wilayah Bandung.

Sejarah yang menakjubkan itu bisa kita temui di kawasan Gunung Puntang, Pegunungan Malabar, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Pada tahun 1917-1923 pemerintah Hindia Belanda berhasil mendirikan sebuah stasiun pemancar radio Malabar. Pemancar radio Malabar ini dibuat bertujuan untuk sarana komunikasi antara Indonesia sebagai negara jajahan, yang dulu disebut Netherlands Indies, dengan pemerintaha kolonial Belanda.


Proses pembangunan stasiun radio terbesar ini telah menggunakan sistem operasi tercanggih pada tahun 1923. Yang di pimpin oleh Dr. Ir. Cornelis Johannes de Groot, seorang insinyur elektro kenamaan dari Jerman, situs itu berhasil diresmikan pada 5 mei 1923 dan berfungsi sebagai penghubung komunikasi sejauh 12.000 kilometer antara Indonesia dan Belanda.

Dilansir dari situs Taman Wisata Bougenville, fasilitas itu diperhitungkan masuk dalam sejarah perkembangan radio yang ada di dunia. Sampai sebuah situs menyebutkan bahwa radio malabar merupakan “World Most Powerfull Arc Transmitter Ever” ( pemancar ark yang paling kuat yang pernah ada di dunia).

Dan setelah diresmikan, stasiun radio Malabar ini aktif dalam menyebarkan berbagai berita ke daerah Hindia-Belanda yang sudah terpasang radio sebagai alat komunikasi.

Sehingga memudahkan mereka untuk menyebarkan surat kabar ke berbagai tempat yang jauh untuk dijangkau. Dan kondisi ini tentulah sangat efektif dari sisi komunikasi, di mana satu tempat dapat mengetahui berita dari tempat yang lainnya.

Di saat perubahan politik yang disebabkan oleh kalahnya Belanda oleh Jepang yang membuat semua fasilitas-fasilitas publik terutama stasiun radio Malabar jatuh pada tangan Jepang.

Ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945 stasiun radio Malabar masih berfungsi sebagaimana mestinya. Saat konflik antara Indonesia dan Belanda stasiun radio Malabar merupakan salah satu tempat yang di hancurkan.

Alasannya untuk menghambat komunikasi antara orang-orang Belanda yang sudah menguasai Bandung dengan negara Belanda.

Dan pada saat ini stasiun radio terbesar dan tercanggih pada zamannya tinggal puing-puing dan pondasi saja yang terlihat jelas sebagai bukti bahwa stasiun radio termegah pernah berdiri di sana.

Membagikan
Exit mobile version