Senin, Juli 1

Jakarta

Gangguan di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 masih terjadi sampai saat ini, meski menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kondisinya sudah berangsur pulih.

Dalam keterangannya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan bahwa saat ini kondisinya sudah berangsur pulih.

Sejauh ini pihak Kominfo tak menyebutkan penyebab down-nya PDNS 2 hingga berhari-hari ini. Namun menurut Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, insiden ini bisa dipastikan adalah ransomware.


“Sudah pasti ransomware berdasarkan konfirmasi dari Dirjen Imigrasi dan melihat layanan sistem keimigrasian yang terhambat selama 4 hari,” kata Alfons saat dihubungi detikINET.

Dirjen Imigrasi Silmy Karim saat diwawancara di TV One mengaku kalau insiden ini bukanlah sebuah kebocoran data, melainkan penguncian data dan meminta uang tebusan.

“Di sini yang ada adalah pusat datanya dikunci oleh si hacker, hacker itu minta uang. Ini adalah data yang terkunci sehingga tidak bisa dioperasikan para user, kami adalah para usernya,” kata Silmy

“Kalau down beberapa jam kemungkinan bisa terjadi karena listrik padam, server rusak, database rusak dan dalam waktu singkat bisa diperbaiki, ini mah merupakan SOP dan kerjaan dasar biasa untuk mengelola datacenter. Semua sudah ada backupnya dan dalam bilangan jam sudah selesai,” cetus Alfons.

Namun menurutnya jika kerusakannya terjadi selama berhari-hari (sejak Kamis (20/6) pukul 4 pagi), tentu ini adalah hal yang tidak biasa.

“Kalau berhari-hari ini sebenarnya terjadi sesuatu yang extraordinary. Extraordinary karena terjadi sesuatu di luar dugaan dan tidak bisa diantisipasi,” tambah Alfons.

Ia juga menyebutkan dugaan penyebab serangan ransomware ini, yaitu ada pengumuman celah keamanan VMSA-2024-0012 oleh VMWare pada Senin (17/6).

“(Celah ini) jika dieksploitasi akan bisa digunakan untuk menyerang VMware vCenter Server dan mengakibatkan eksekusi kode remote,” jelasnya, sembari mengingatkan kalau insiden PDN terjadi pada Kamis (20/6), atau tiga hari setelah pengumuman celah tersebut.

“Kemungkinan celah keamanan tersebut terlambat diupdate dan peretas lebih dulu berhasil masuk ke sistem,” tambah Alfons.

Diberitakan sebelumnya, Pusat Data Nasional yang masih mengalami gangguan hingga saat ini, Kominfo pun meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Kami kembali menyampaikan permohonan maaf atas penurunan kualitas layanan yang terjadi akibat gangguan tersebut,” ucap Dirjen Semuel.

Upaya pemulihan Pusat Data Nasional ini terus dilakukan bersama BSSN, Polri, Kementerian/Lembaga terkait, Telkom dan mitra penyelenggara lainnya.

“Kami juga terus berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis dan cepat demi kepentingan masyarakat luas,” pungkasnya.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version