Senin, Februari 24


Sao Paulo

Para pegiat lingkungan membuat terobosan untuk membantu hewan agar terhindar dari marabahaya. Mereka dibuatkan jembatan penyeberangan agar tidak tertabrak kendaraan yang melintasi hutan.

Monyet titi Groves, salah satu dari 25 primata yang paling terancam punah di dunia. Meskipun angkanya sangat bervariasi, namun berdasarkan perkiraan, 475 juta hewan bertulang belakang terbunuh oleh kendaraan setiap tahunnya di negara Amerika Selatan ini.

Brasil merupakan rumah dari jaringan jalan raya terbesar keempat di dunia, dan termasuk di hutan hujan Amazon. “Monyet ini benar-benar rentan kematian akibat jalan raya,” kenang ahli biologi Brasil Fernanda Abra.


Itu adalah masalah yang Abra telah coba untuk pecahkan. Ia lalu beride membangun jembatan di tingkat kanopi, sehingga spesies yang tinggal di pepohonan dapat dengan aman melintasi jalan raya.

Bekerja sama dengan mitra lokal termasuk masyarakat adat Waimiri-Atroari, yang memiliki pengetahuan penting tentang satwa liar di wilayah mereka di negara bagian Amazonas dan Roraima di Brasil, Proyek Reconecta milik Abra telah membangun lebih dari 30 penyeberangan kanopi di BR-174, jalan raya sepanjang 3.300 kilometer yang membelah Amazon.


Jembatan monyet di Hutan Amazon (CNN)

Pada tahun 2024, ia menjadi salah satu pemenang Whitley Fund for Nature Award, yang memberikan penghargaan kepada para pelestari alam di tingkat akar rumput, atas upayanya tersebut.

Abra berharap bangunan-bangunan tersebut dapat membantu membalikkan keadaan beberapa spesies yang rentan dan terancam punah di Brasil, seperti titi Groves, marmoset Schneider, dan Monyet Laba-Laba Guyana.

Setiap jembatan dilengkapi dengan kamera untuk memantau satwa yang menggunakannya. Strukturnya dapat didesain ulang untuk meyakinkan satwa-satwa tersebut untuk menyeberang.

“Setiap kali saya melihat video monyet yang menggunakan jembatan kanopi, rasanya senang sekali karena kita terhindar dari situasi kematian di jalan raya,” ujar Abra.

(msl/wsw)

Membagikan
Exit mobile version