Rabu, September 18


Jakarta

Indonesia, dengan segala kekayaan alam dan budaya, telah menempatkan lima destinasi wisata sebagai prioritas utama dalam pengembangan pariwisata nasional.

Destinasi tersebut adalah Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang, dan Labuan Bajo. Kelima destinasi itu tidak hanya menawarkan pesona alam dan budaya yang memukau, tetapi juga merupakan warisan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Pentingnya penerapan energi hijau di lima destinasi super prioritas ini tidak dapat diremehkan. Pengelolaan yang bijak dan efisien dari energi hijau tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan wisatawan dan mendorong investasi, tetapi juga akan mendukung keberlanjutan ekosistem pariwisata nasional.


Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

Energi hijau bisa diimplementasikan melalui berbagai sumber seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Penggunaan teknologi ini telah terbukti memberikan manfaat nyata di berbagai wilayah kepulauan Indonesia.

Mandalika: Contoh Konkret Wisata Hijau

Salah satu contoh konkret adalah Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal sebagai destinasi wisata olahraga (sport tourism). Mandalika telah menjadi tuan rumah ajang internasional seperti MotoGP dan ke depannya akan ada investasi besar dari Bin Zayed International LLC asal Dubai, khususnya dalam sektor olahraga golf.

Untuk mendukung agenda besar ini, infrastruktur di Mandalika harus ramah lingkungan dan memadai, dengan memanfaatkan energi hijau sebagai pilar utama pengembangannya.

Penggunaan energi hijau di Mandalika memberikan banyak keuntungan, termasuk kemampuan untuk memantau penggunaan energi secara real-time. Monitoring ini memungkinkan evaluasi dan efisiensi energi selama operasional, khususnya pada event besar yang diselenggarakan di sana.

Dengan pemanfaatan energi terbarukan, area pendukung seperti taman-taman dapat dipasangi pencahayaan berbasis tenaga surya, memungkinkan destinasi ini beroperasi hingga larut malam dan rutin mengadakan event berskala lokal, yang pada akhirnya akan memberdayakan UMKM dan memutar roda ekonomi di daerah tersebut.

Borobudur: Memanfaatkan Energi Hijau untuk Daya Tarik Wisata Malam

Destinasi lainnya yang tidak kalah penting adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur tidak hanya menarik wisatawan pada siang hari, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata malam.

Dengan memanfaatkan energi hijau, khususnya tenaga surya, pencahayaan destinasi ini dapat diperkuat sehingga wisata malam di Borobudur bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Penerapan teknologi pencahayaan seperti facade lighting akan memperindah tampilan Candi Borobudur di malam hari, menjadikannya lebih menarik dan kompetitif dibandingkan destinasi wisata lainnya.

Selain itu, optimalisasi destinasi pendukung di sekitar Borobudur melalui penyelenggaraan event rutin juga akan memberikan dampak positif bagi UMKM dan ekonomi lokal.

Komitmen Bersama untuk Pariwisata Berkelanjutan

Realisasi pariwisata berkelanjutan melalui pemanfaatan energi hijau di lima destinasi super prioritas ini memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah.

Sebagai pemangku kepentingan, pemerintah harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sejalan dengan tujuan jangka panjang dalam mengembangkan pariwisata nasional yang berkelanjutan.

Tri Sawali Fitriawan, Praktisi Energi Hijau & Teknologi Digital Foto: (dok. Istimewa)

Menjadikan kelima destinasi ini sebagai destinasi super prioritas akan memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara.

Dengan demikian, pengembangan infrastruktur berbasis energi hijau di destinasi tersebut tidak hanya akan mendorong kemajuan ekonomi dan pariwisata nasional, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan wisata unggulan di mata dunia.

——

Artikel ditulis oleh Tri Sawali Fitriawan, Praktisi Energi Hijau & Teknologi Digital. Artikel kiriman pembaca merupakan pendapat pribadi dan tidak mencerminkan pandangan redaksi.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version