Jakarta –
Neom adalah kota masa depan ambisius yang tengah dibangun oleh Arab Saudi di Provinsi Tabuk. Proyek ini diluncurkan tahun 2017 oleh putra mahkota Mohammad bin Salman dan lokasinya berada di ujung utara Laut Merah.
Total area Neom direncanakan 26.500 km2. Beberapa areanya termasuk kompleks industri terapung, pusat perdagangan, resor wisata, dan kota linear The Line yang ditenagai sumber energi terbarukan. Sebagian besar kota diharapkan selesai tahun 2039, tapi beberapa ahli skeptis tentang megaproyek ini. Perkiraan biayanya melebihi USD 1,5 triliun atau sekitar Rp 24 ribu triliun.
Baru-baru ini, otoritas Arab Saudi memproyeksi kota itu baru akan selesai sepenuhnya dalam 100 tahun, jauh lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Rayan Fayez selaku Deputy CEO Neom menyebut wajar saja jika kota futuristis ini dibangun sangat lama.
“Anda akan membangun kota yang harus direncanakan untuk menampung 9 juta orang, seukuran London, seukuran New York. Itu permintaan besar. Akan butuh 100 tahun untuk memenuhinya. Namun kita harus merencanakannya sekarang,” cetusnya seperti dikutip detikINET dari New Arab.
Bloomberg melaporkan bahwa pada tahun 2030 hanya 2,4 km dari panjang 170 km kota The Line akan dibangun. Hal ini memicu spekulasi tentang penurunan target proyek itu, yang awalnya direncanakan akan selesai pada tahun 2045.
Namun Chief Development Officer Neom Denis Hickey menegaskan pada akhirnya The Line panjangnya akan lebih dari 100 km dan lebar 1,2 km. Dia mengatakan penggalian telah dimulai. “Kami akan mulai fondasi fase pertama The Line, dan kemudian akan membangun vertikal akhir tahun ini,” katanya.
The Line yang direncanakan tidak ada lalu lintas mobilnya dan emisi karbon nol, hanyalah salah satu dari beberapa proyek yang membentuk proyek besar Neom. Itu termasuk kota industri Oxagon di pesisir dan resor Trojena dan Magna yang berpusat pada turis, yang keduanya sekarang sedang dibangun.
The Line dan Neom adalah bagian utama dari ‘Visi 2030’ Putra Mahkota Muhammad bin Salman yang bertujuan mendiversifikasi ekonomi Saudi dari ketergantungan pada minyak.
(fyk/fay)
