Selasa, Juli 2


Jakarta

Gerai-gerai Matahari Department Store kembali tutup. Hal ini dibenarkan oleh asosiasi Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengkonfirmasi ada beberapa Matahari gerai yang tutup di Tangerang, Banten. Budihardjo menjelaskan gerai yang tutup saat ini juga melakukan pesta diskon sebagai langkah cuci gudang untuk stok dagangan yang tersisa.

“Betul, memang dia tutup dan adakan diskon. Memang namanya tutup toko itu kan stock clearance itu biasa ya,” beber Budiharjo ketika dihubungi detikcom, Minggu (30/6/2024).


Informasi tutupnya Matahari sudah beredar di media sosial sebelumnya. Akun Instagram @abouttng menyebutkan ada dua gerai Matahari yang mau tutup yaitu di WTC Serpong dan Mal Balekota Tangerang. Persis seperti yang dikatakan Budihardjo, akun itu menyebutkan gerai Matahari melakukan cuci gudang dengan diskon gede-gedean.

Budihardjo pun mengatakan ada kemungkinan juga penutupan Matahari juga terjadi di beberapa kota lain. Dia menyebut ada pergantian manajemen di kubu Matahari yang membuat adanya strategi bisnis baru.

“Memang nggak menutup kemungkinan di luar kota juga ada. Karena manajemen itu baru ganti. Mungkin ada perubahan rencana kerja,” tegas Budihardjo.

Biang Kerok Matahari Tutup

Setidaknya ada dua hal utama yang jadi biang kerok Matahari tutup gerai. Budihardjo memaparkan dua hal tersebut yaitu pergantian manajemen perusahaan dan perubahan tren bisnis ritel.

Matahari sendiri memang baru saja melakukan perubahan manajemen, dengan begitu artinya ada rencana kerja baru perusahaan. Hal ini yang diduga Budihardjo memungkinkan adanya penutupan beberapa toko.

“Menurut kami ada dua hal selaku asosiasi ritel memandang hal ini, pertama satu itu ada perubahan-perubahan rencana kerja lah dari manajemen baru,” beber Budiharjo.

Faktor kedua adalah tren bisnis ritel memang berubah. Format toko besar macam Matahari kini mulai dikurangi, toko-toko meminimalisir bentuknya menjadi lebih sederhana. Budihardjo menduga Matahari memang sedang melakukan transformasi ke arah sana.

“Kedua, memang format big dept store seluruh dunia memang lagi berubah. Matahari pasti lagi melakukan transformasi. Namanya big dept store di dunia sedang menjadi lebih kecil,” beber Budiharjo.

“Penutupan itu yang kami dapat adalah memang strategi perkuat costing perusahaan jadi lebih ringkas dan buka konsep baru,” lanjutnya.

Budihardjo bilang bukan cuma Matahari, beberapa waktu ke depan ritel lainnya kemungkinan juga akan melakukan hal yang sama, memperkecil gerai-gerainya. Gerai besar yang tak terlalu ramai bisa jadi ditutup dan mulai ditransformasi jadi lebih sederhana.

“Nggak cuma Matahari juga, semua saat ini yang kurang rame akan dikecilkan formatnya. Misalnya hipermarket turun jadi supermarket, supermarket jadi minimarket. Ini ikuti customer punya kebiasaan beda sejak COVID-19. Mereka maunya datang yang kecil simpel langsung jalan,” jelas Budihardjo.

(hal/kil)

Membagikan
Exit mobile version