Sabtu, Februari 8


Jakarta

Pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan oleh TUI terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah menabrak seekor angsa pada saat baru lepas landas dari Bandara Gatwick, dalam perjalanan menuju Tanjung Verde.

Mengutip Express, Jumat (7/2/2025) insiden tersebut terjadi ketika pesawat berada pada ketinggian sekitar 1.000 kaki dan sebuah angsa menabrak pesawat dengan kecepatan 185 mph. Dampaknya sangat besar, menyebabkan badan pesawat berlubang dan kaca depan pecah.

Pilot kemudian mengeluarkan panggilan darurat ‘mayday’ dan pesawat mendarat dengan pengawalan ketat di landasan pacu. Foto dari lokasi kejadian menunjukkan bagian luar pesawat berlumuran darah, sementara gambar dari dalam pesawat memperlihatkan serpihan kaca yang berserakan.


Beberapa sumber menyatakan bahwa tabrakan dengan angsa yang besar itu membahayakan kemampuan pesawat untuk menjaga tekanan. Situasi tersebut merupakan fase kritis dalam penerbangan.

Seorang sumber kepada The Sun mengungkapkan bahwa meskipun tabrakan burung memang sering terjadi di bandara-bandara Inggris, insiden kali ini memiliki tingkat bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Serangan burung bukanlah hal yang jarang terjadi di bandara Inggris. Tetapi ini merupakan kejadian besar yang sebelumnya belum pernah terjadi,” ucap sumber itu.

Setidaknya dua angsa besar menabrak pesawat tersebut saat melaju dengan kecepatan tinggi. Ukuran angsa yang sangat besar dan dampak dari tabrakan ganda ini menyebabkan kerusakan pada bagian depan pesawat hingga menembus sekat tekanan, sehingga pilot tidak dapat menjaga tekanan dalam pesawat. Ini membuat keselamatan pesawat sangat terancam.

Insiden tersebut digambarkan oleh seorang sumber sebagai kekacauan total. Mereka menyatakan bahwa pilot telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam situasi yang sangat sulit.

Di dalam pesawat, sebanyak 192 penumpang merasakan guncangan hebat akibat tabrakan ini. Menurut para ahli, tabrakan dengan angsa memberikan dampak yang setara dengan mobil yang menabrak dinding beton. Intensitas dampak tersebut sangatlah besar.

Pada ketinggian antara 500 kaki hingga 1.000 kaki, pesawat menabrak angsa dengan kecepatan 185 mph yang menghasilkan energi kinetik setara dengan mobil yang menabrak dinding beton dengan kecepatan 30 mph. Getaran akibat tabrakan ini dirasakan di seluruh pesawat.

(upd/upd)

Membagikan
Exit mobile version