Port Vila –
Turis-turis di Vanuatu pusing tujuh keliling. Satu-satunya pesawat nasional di sana tiba-tiba dinyatakan likuidasi atau pembubaran badan hukum.
Dilansir dari The Guardian pada Jumat (10/5), Vanuatu telah melikuidasi maskapai nasional, Air Vanuatu. Penerbangan ke Australia dan New Zealand dibatalkan.
Pemerintah kepulauan pasifik mengambil keputusan tersebut setelah perwakilan dari firma akuntansi EY tiba di Port Vila pada Kamis dan melakukan penilaian awal terhadap keuangan maskapai.
Liquidator EY mengatakan tujuannya adalah agar maskapai memperpanjang pemeliharaan dan melakukan pemeriksaan keselamatan. Mau tak mau, maskapai itu menyetop semua penerbangan hingga hari Minggu.
Penerbangan berikutnya sedang ditinjau, sehingga turis yang ada di sana tak bisa ke mana-mana alias terdampar. Mereka hanya bisa memesan ulang penerbangan setelah operasi dilanjutkan. Padahal Vanuatu sangat bergantung pada pariwisatanya.
Maskapai ini hanya mengoperasikan empat pesawat dengan rute Vanuatu, Australia, New Zealand dan pulau-pulau Pasifik Selatan lainnya.
“Prospek bagi maskapai ini positif, meskipun ada tekanan pada industri yang lebih luas dan kami akan fokus untuk mengamankan masa depan maskapai nasional yang sangat penting ini,” kata EY.
Likuidasi biasanya menyiratkan bahwa sebuah perusahaan akan ditutup, meski begitu Air Vanuatu memiliki potensi peluncuran kembali. Pasalnya maskapai ini adalah penerbangan milik pemerintah tanpa kerumitan persaingan pemegang saham.
“Air Vanuatu sangat penting bagi rakyat Republik Vanuatu dan merupakan bisnis penting yang strategis bagi negara ini,” kata Morgan Kelly dari EY.
Maskapai penerbangan Australia Qantas Airways mengatakan pihaknya mendukung pelanggan codeshare yang memesan penerbangan Air Vanuatu.
Simak Video “Tiga Turis Hilang Misterius Ditemukan Tewas dalam Sumur di Meksiko“
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)