Kamis, Oktober 10


Jakarta

Viral soal masinis yang membagikan kisah horornya di sebuah Podcast Youtube. Belakangan diketahui jika masinis itu ternyata gadungan. PT KAI pun lapor polisi.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) melaporkan seorang pria yang mengaku berprofesi masinis dan membagikan cerita mistisnya di sebuah siniar (podcast) lewat sebuah kanal Youtube.

“Melaporkan kejadian terkait tayangan di akun YouTube dan Instagram: lenteramalam.id dengan judul ‘Masinis Kereta Digentayangi Korban Kecelakaan’ kepada pihak Kepolisian Polda Metro Jaya untuk dilakukan proses hukum yang berlaku,” kata Plh Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Tohari, Selasa (8/10/2024).


Dalam tayangan tersebut, pria yang mengaku sebagai masinis dan menceritakan kejadian mistis. KAI memastikan narasumber dalam siaran tersebut bukan masinis sungguhan, melainkan masinis gadungan.

“KAI menyesalkan adanya tayangan yang dapat memicu opini publik negatif dan menyesatkan masyarakat. Kami sangat menyesalkan tayangan podcast dengan genre horor ini, yang menampilkan sosok yang seolah-olah pegawai KAI yang berprofesi sebagai masinis,” kata Tohari.

PT KAI berharap pihak kepolisian memproses kasus tersebut dengan serius. Pasalnya, narasumber di Podcast itu bukan dari internal KAI.

“Kami menegaskan bahwa tayangan tersebut tidak bersumber dari pegawai internal KAI, dan sosok yang ditampilkan bukanlah masinis kereta api,” tegas dia.

Video Horor Masinis Gadungan Itu Sudah di-Take Down

PT Kereta Api Indonesia (KAI) sangat menyayangkan siniar (podcast) tentang masinis gadungan yang menceritakan kisah mistis. Saat ini, video tersebut telah dicabut (take down) dari kanal YouTube.

“Saat ini, tayangan tersebut telah di-take down oleh akun yang bersangkutan,” kata Plh Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Tohari, Rabu (9/10/2024).

KAI pun berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kini, pihak KAI menyerahkan penuh penanganan proses hukum kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

“KAI berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Kami juga berharap masyarakat dapat lebih kritis dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan reputasi layanan kereta api,” katanya.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version