Rabu, Oktober 2


Jakarta

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 ternyata masih ada banyak orang Indonesia yang memilih untuk berobat ke luar negeri. Terungkap dari data tersebut bahwa Malaysia menjadi destinasi ‘favorit’ warga untuk berobat ke luar negeri.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Azhar Jaya menjelaskan bahwa faktor SDM kesehatan di Indonesia menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi. Menurut dr Azhar, sebenarnya dokter Indonesia tidak kalah berkualitas dengan negara tetangga.

“Saya tegaskan sebenarnya secara kualitas dokter kita sudah mumpuni. Tetapi secara jumlah memang belum. Oleh karena itu, memang kita perlu mempercepat daripada produksi atau kemampuan dokter-dokter kita,” kata dr Azhar ketika ditemui awak media, Selasa (25/6/2024).


“Kalau untuk penanganan penyakit seperti kanker, stroke, dan jantung saya merasa kita sudah sangat mumpuni,” sambungnya.

Berdasarkan SKI 2023, 1 dari 1.000 rumah tangga pernah mengakses layanan kesehatan luar negeri dalam tiga tahun terakhir. Prosedur medis yang paling banyak dilakukan adalah medical check up.

Selain Malaysia, beberapa negara lain yang juga menjadi tujuan meliputi Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Sebanyak 93,5 responden menyebut bahwa layanan kesehatan luar negeri memiliki layanan yang lengkap, 91,7 persen menyebut layanan sesuai harapan, serta 89,3 persen menyebut pelayanan juga lebih cepat.

Beberapa alasan lain juga termasuk ruangan nyaman, petugas medis lebih komunikatif, akses lebih mudah dijangkau, dan biaya lebih murah.

“Soal hospitality saya juga berharap teman-teman dokter spesialis khususnya bisa melayani masyarakat dengan lebih baik lagi, komunikatif dan sebagainya. Sehingga masyarakat juga bisa mendapatkan informasi lebih baik dan tingkat kepercayaan pada dokter kita meningkat,” kata dr Azhar.

Demi mengatasi persoalan kurangnya dokter spesialis, dr Azhar berharap pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit bisa menjadi solusi yang baik. Hal ini membuka kesempatan untuk meningkatkan produksi dokter spesialis lebih banyak lagi dan nantinya pemerataan juga dapat terjadi.

Selain itu, ia juga menyinggung soal kedatangan dokter diaspora untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Tanah Air.

“Kita juga akan percepat dokter-dokter diaspora sepanjang mereka berasal dari rumah sakit atau universitas yang memang sudah recognize. Jadi kita nggak sembarangan dokter lulusan luar negeri antah berantah datang ke Indonesia,” tandasnya.

(avk/naf)

Membagikan
Exit mobile version