Minggu, Oktober 6


Jakarta

Penerbangan maskapai Qantas dikecam lantaran memutar film dewasa di seluruh layar penumpang tanpa bisa dihentikan.

Melansir Daily Mail, Minggu (6/10/2024), penerbangan Qantas QF59 dari Sydney, Australia, menuju Tokyo, Jepang, membuat penumpang jengah. Bagaimana tidak, penerbangan panjang tersebut tak menyediakan fasilitas hiburan seperti tontonan yang beragam.

Hanya ada film dengan kategori dewasa yang tersedia di setiap layar karena masalah teknis.. Pilihan film individual tidak tersedia, hanya ada film Daddio yang dibintangi oleh Dakota Johnson dan Sean Penn yang diputar otomatis.


Adapun film itu masuk pada rating R yang menampilkan materi seksual eksplisit, ketelanjangan grafis, hingga adegan vulgar lainnya. Di Australia, film dengan rating R secara hukum dibatasi untuk orang dewasa berusia di atas 18 tahun.

“Qantas memutar film yang tidak pantas di seluruh pesawat, tidak ada cara untuk mematikannya. Tidak mungkin untuk menjeda, meredupkan, atau mematikannya. Inilah masalahnya, film yang mereka putar sangat tidak pantas,” tulis warganet di Reddit.

“Film ini menampilkan ketelanjangan grafis dan banyak pesan seks – jenis di mana Anda benar-benar dapat membaca teks di layar tanpa memerlukan headphone. Butuh waktu hampir satu jam sebelum mereka beralih ke film yang lebih ramah anak, tetapi sangat tidak nyaman bagi semua orang, terutama bagi keluarga dan anak-anak di dalam pesawat,” sambungnya.

Sementara itu, Qantas tengah meninjau ulang mengapa film tersebut yang dipilih untuk diputar.

“Film tersebut jelas tidak cocok untuk diputar selama penerbangan dan kami dengan tulus meminta maaf kepada para pelanggan atas pengalaman ini,” kata juru bicara Qantas kepada Daily Mail Australia.

“Semua layar diubah menjadi film yang ramah keluarga selama sisa penerbangan, yang merupakan praktik standar kami untuk kasus-kasus yang jarang terjadi di mana pemilihan film secara individu tidak memungkinkan,” sambungnya.

Namun begitu, penumpang yang menulis keluhan itu secara online tetap tidak senang. Ia bahkan membagikan klip video yang menampilkan adegan pesan-pesan vulgar.

“Bagaimana hal ini dapat diterima oleh sebuah maskapai penerbangan besar? Apakah ada orang lain yang pernah mengalami hal seperti ini,” keluhnya.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version