Jumat, Oktober 11


Jakarta

Politikus Partai Demokrat, Dede Yusuf Macan Effendi, meluncurkan buku berjudul ‘Menegakkan Amanat Konstitusi Pendidikan’. Dede Yusuf menyoroti permasalahan pendidikan di Indonesia kompleks dan bukan hanya terkait dengan anggaran.

“Pada kenyataannya kan kita melihat pertumbuhan pendidikan itu sendiri baik di daerah maupun juga di perguruan tinggi, kan selalu menemukan permasalahan demi permasalahan setiap tahunnya, yang kemudian berlanjut menjadi demo, menjadi macam-macam,” kata Dede Yusuf di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Wakil Ketua Komisi X DPR RI periode 2019-2024 ini mengatakan permasalahan sejatinya bukan di anggaran melainkan proses penempatan yang masih tak sesuai peruntukan. Ia mengatakan ada empat faktor prioritas untuk anggaran, yakni mulai dari akses, fasilitas, guru hingga murid.


“Nah, setelah kami kaji, permasalahan itu bukan di anggaran. Benar kata Pak JK tadi, bukan di masalah anggaran, tetapi di proses penempatan. Jadi proses penempatan dan mengarahkan kepada tadi empat tadi, aksesnya, sarana-prasarananya, guru dosennya dan juga siswa itu sendiri,” ujar Dede Yusuf.

Ia ingin semu pihak termasuk pemerintah memprioritaskan pada sumber daya manusia dalam proses pendidikan. Ia tak ingin kejadian yang tidak diinginkan terulang setiap tahunnya.

“Nah ini yang tadi menurut kami dan saya menulis buku ini intinya, saya pingin memberikan semacam pandangan bahwa kita harus memiliki satu ideologi yang sama terkait peningkatan sumber daya manusia di pemikiran semua lembaga, baik itu di DPR, di pemerintah, di kementerian-kementerian,” kata Dede.

“Jadi tujuannya adalah mencerdaskan bangsa, berarti sumber daya manusia kita harus meningkat. Jangan sampai tiap tahun kita terus-menerus mengalami hal yang sama, PPDB lah ini, segala macam,” imbuhnya.

(dwr/dnu)

Membagikan
Exit mobile version