Selasa, November 5


Jakarta

Ada keanehan yang terjadi pada keluarga ini usai melakukan sarapan bersama. Gegara memasak makanan dari kulkas, seluruh anggota keluarga berujung keracunan.

Adalah hal yang awam dilakukan jika memasak kembali makanan sisa semalam sebagai menu sarapan. Apalagi ibu rumah tangga yang seringkali memutar otak untuk memaksimalkan makanan yang tersisa.

Selain berhemat ide menyulap sisa makanan menjadi menu makan selanjutnya juga langkah efektif guna meminimalisir sampah rumah tangga. Tetapi pada beberapa insiden, sisa makanan juga harus diperhatikan dengan baik.


Jika salah penanganannya makanan sisa justru dapat berubah menjadi asupan yang berbahaya. Tidak sedikit pula banyak orang keracunan gegara makanan sisa yang diolah kembali, seperti keluarga ini.

Sebauh keluarga dilarikan ke rumah sakit gegara keracunan makanan saat sarapan. Foto: Ladbible

Sebuah keluarga berujung nahas setelah menyantap makanan sisa yang dimasak kembali menjadi menu sarapan seperti laporan Ladbible (3/11). Keluarga yang hanya diketahui identitasnya berasal dari China ini memasak suantangzi untuk makan bersama 12 orang anggota keluarga.

Menurut informasi dari salah satu anggota keluarga, mie yang digunakan baru saja dikeluarkan dari freezer setelah disimpan kurang lebih satu tahun. Hanya 9 orang dari 12 anggota keluarga yang tetap memilih mengonsumsi mie tebal khas China tersebut.

Salah satu anggota termuda yang tidak jatuh sakit mengaku ia menolak makan suantangzi karena ada rasa aneh pada mulutnya. Selang beberapa jam setelah acara makan tersebut selesai, seluruh anggota keluarga yang menyantapnya mulai alami gejala sakit.

Ada yang merasa mual, muntah, hingga nyeri pada bagian perut yang hebat. Mereka akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendapat pertolongan medis, tetiba salah satu anggota keluarga dilaporkan meninggal gegara penyakit yang tak diketahui.

Salah satu keluarga bahkan meninggal dengan dugaan keracunan asam bongkrek. Foto: Ladbible

Otopsi oleh pihak medis dilakukan demi menemukan penyebab kematian pasien. Dokter yang memeriksanya menduga kematian tersebut disebabkan oleh adanya asma bongkrek di dalam tubuh jenazah.

Asam bongkrek ini merupakan racun pada pernapasan yang berasal dari fermentasi kelapa atau jagung. Terjadinya infeksi tersebut disebabkan kehadiran bakteri Burkholderia gladioli strain cocovenenans.

Jika merujuk pada hasil pemeriksaannya, menandakan bahwa makanan yang dipanaskan atau dimasak tidak benar-benar matang dengan sempurna. Sehingga bakteri yang membeku dan kembali hidup didalamnya tidak mati dan menyerang ginjal, hati, hingga otak konsumen.

Sebuah laporan yang pernah dipublikasi oleh China Daily juga mengatakan bahwa kematian akibat asam bongkrek dalam makanan cukup tinggi. “Makan makanan yang terkontaminasi asam bongkrek dapat menyebabkan keracunan baik untuk manusia maupun hewan dan memicu kematian, dengan angka kematian mencapai 40%-100%”, tulis laporan tersebut.

(dfl/odi)

Membagikan
Exit mobile version