Sabtu, Oktober 12

Jakarta

Pemilik dua marketplace barang terlarang terbesar di dark web ditangkap Kepolisian Belanda. Barang yang diperdagangkan dari mulai narkoba sampai malware.

Dua marketplace tersebut adalah Bohemia dan Cannabia yang sudah ditutup sejak 2023 lalu. Keduanya menjadi tempat menjajakan bermacam barang ilegal, dari narkoba, malware, sampai jasa serangan DDoS, dengan jumlah listing hingga 82 ribu tiap harinya.

Tiap bulan diperkirakan ada 67 ribu transaksi yang dilakukan di marketplace tersebut, dengan pemasukan 12 juta euro selama bulan September 2023. Kepolisian Belanda menyebut ini adalah marketplace dark web yang paling besar dan paling lama beroperasi di dunia.


Diperkirakan, admin marketplace ini mengeruk keuntungan sekitar 5 juta Euro dari berbagai transaksi yang dilakukan.

Penutupan Bohemia dan Cannabia ini terjadi setelah divisi siber dari Kepolisian Belanda menemukan server yang dipakai sebagai hosting dua marketplace tersebut ternyata ada di Belanda. Setelah proses investigasi sejak 2022, akhirnya penyidik gabungan dari Irlandia, Inggris, dan Amerika Serikat menemukan orang yang ada di balik marketplace ini.

Polisi menangkap salah satu tersangka utama, yaitu pria asal Irlandia yang tak disebutkan namanya. Pria ini ditangkap di Bandara Schiphol, Amsterdam pada Juni lalu. Dalam penangkapan itu juga disita sejumlah perangkat, data penting, dan mata uang kripto senilai 8 juta euro.

Kemudian seorang tersangka lainnya ditangkap di Irlandia dalam operasi yang sama, demikian dikutip detikINET dari Bleeping Computer, Jumat (11/10/2024).

Meskipun banyak transaksi di Bohemia dan Cannabia yang berasal dari Belanda, marketplace ini juga mencakup banyak negara lain di seluruh dunia. Polisi menemukan ada penjualan yang bernilai setidaknya USD 1,7 juta yang berasal dari Belanda, dengan jumlah transaksi setidaknya 14 ribu.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version