
Tokyo –
Dari waktu ke waktu selalu saja ada warga kita yang ke luar negeri, baik untuk bekerja, belajar, mengunjungi kerabat atau berwisata.
Kita tahu bahwa ada risiko berbagai penyakit menular di berbagai belahan dunia. Karena itu, sebenarnya yang baik adalah kalau seseorang akan ke luar negeri dia perlu mencari tahu informasi tentang masalah kesehatan apa yang ada di negara yang akan dikunjungi, dan bagaimana persiapan yang harus dilakukan.
Sekarang ini kalau ada warga kita ke luar negeri biasanya yang menjadi fokus persiapan adalah hotel atau penginapan lainnya, informasi terkait transportasi lokal, cuaca, kurs uang setempat, dan lain lain.
Namun masih sangat jarang yang punya kesadaran untuk mencari informasi seputar kondisi kesehatan di negara tujuan.
Di banyak negara sudah banyak ditemui “Travel Clinic” tempat orang bisa datang untuk mendapatkan informasi kesehatan. Juga bila perlu mendapat vaksinasi sesuai kebutuhan negara tujuan.
Di beberapa negara juga pemerintah setempat menyediakan informasi kesehatan berbagai negara. Di website Center of Diseases Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, misalnya, selalu ada informasi terkait hal ini.
Materinya selalu diupdate bila di suatu negara sedang berkecamuk penyakit tertentu. Website CDC juga selalu memberi rekomendasi kesehatan tertentu, termasuk risiko kesehatan kalau warga Amerika akan ke suatu negara.
Tentu akan baik sekali kalau Kementerian Kesehatan kita juga menyediakan informasi serupa CDC tersebut. Dengan begitu kalau ada warga kita yang akan ke luar negeri akan mudah mendapatkan informasi kesehatan negara tujuan kunjungannya hanya dengan mengklik website Kementerian Kesehatan.
Nah, di Bandara Haneda, Tokyo ternyata juga ada ruangan khusus yang diberi nama: “Travelers Health Information”. Saya mengunjunginya belum lama ini saat akan ke Hong Kong, untuk selanjutnya kembali ke Jakarta.
Selain ada berbagai brosur, di sana juga tersedia peta dunia yang di berbagai areanya ada tanda “bar code”. Kita cukup memindainya melalui telepon genggam maka informasi mutakhir kemungkinan penyakit di berbagai belahan dunia pun tersaji.
Jadi, warga Jepang yang sudah di bandara Internasional dan siap terbang dapat mampir ke ruangan ini dan mendapat informasi mutakhir.
Ini suatu ide yang sangat baik untuk melindungi warga Jepang yang akan ke luar negeri. Akan amat baik juga kalau di Bandara Internasional di sejumlah kota di tanah air juga dibuat ruangan serupa.
Ruangan tersebut dapat dikelola oleh Badan Karantina Kesehatan setempat, yang dulu nama instansinya adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebagai padanan dari kata “Port Health Office”, istilah yang dipakai luas di dunia.
Perlindungan pada warga negara tentu merupakan salah satu prioritas penting pemerintah kita, dan sesudah 100 hari pertama pemerintahan ini akan bagus kalau di semua bandara internasional kita di sediakan ruangan “Travelers Health Information” seperti di bandara Haneda ini.
Suatu hal yang jelas tidak sulit dilakukan atau tegasnya layak laksana, dan akan melindungi warga negara kita yang akan ke luar negeri.
—–
Artikel ini ditulis oleh Prof Tjandra Yoga Aditama.
Penulis alumnus Institut TB Tokyo, pada 1987. Saat ini tengah berlibur ke Sapporo, Tokyo, Kanazawa, dan Shirakawago.
(wsw/wsw)