Jakarta –
Marhaban Yaa Ramadhan menggema di jagat media sosial. Bahkan di platform X.com menjadi trending topic seiring antusiasme netizen yang semakin memuncak menyambut datangnya bulan puasa.
Netizen tak henti-hentinya mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraan mereka. Postingan berisi ucapan selamat, doa, hingga permintaan maaf lahir dan batin membanjiri platform tersebut.
Tak hanya sekadar ucapan, banyak netizen juga berbagi harapan dan rencana mereka selama bulan puasa. Ada yang berniat memperbanyak ibadah, memperbaiki diri, hingga menahan emosi di tengah dinamika kehidupan sehari-hari. Seorang pengguna X dengan nada jenaka menulis.
“Alhamdulillah. Marhaban yaa ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudaraku muslim. Semoga selama ramadhan ini diberi kelancaran dan berkah. Allahuma aamiin,” ucap @rosid_ridho.
“Marhaban Yaa Ramadhan 1446 H! Selamat datang bulan yang suci dan penuh keistimewaan. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk istiqomah dalam beribadah di bulan yang mulia ini,” kata @nucilacaponline.
“Marhaban Yaa Ramadhan,.. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan Mohon maaf untuk semua kerabat, followers dan haters kalau ada ucapan yang kurang berkenan. Semoga amal ibadah puasa kita diterima tahun ini. Aamiin Yaa Rabbal ‘alamiinn,.. 🤲😇,” kata
@HusinShihab.
“marhaban yaa Ramadhan ✨ mohon maaf lahir dan batin yaa gais, semoga kita dilancarkan menjalankan ibadah puasa nanti dan diberikan kemudahan melakukan banyak amal kebaikan serta dilimpahkan banyak keberkahan, aamiin 😇,” tutur @Indahsukma26_.
“Marhaban ya Ramadhan! 🌙 Selamat datang bulan penuh berkah, Ramadhan 1446 H. Saatnya menyambut dengan senyum, ketulusan, dan semangat memperbaiki diri. Semoga kita diberi kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa. Mari jadikan Ramadhan ini lebih bermakna! 🩵🤍,” ucap @temanaksi.
Dilansir daridetiknews, Kementerian Agama (Kemenag) masih menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah. Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendayam mengatakan kemunculan bulan baru sudah teramati di dunia dan di Indonesia.
“Pada peta dunia, ketinggian hilal sudah sangat signifikan. Di seluruh wilayah dunia, yang paling timur saja 1 derajat, paling barat sampai 14 derajat. Di wilayah negeri kita, kita lihat angkanya lumayan, di sini 3,2, di sini 4,4,” kata Cecep di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Dia mengatakan di wilayah Indonesia sudah ada yang memenuhi kriteria yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) yaitu ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4.
“Berdasar kriteria MABIMS, tanggal 29 Syaban 1446 H atau 28 Februari 2025 posisi hilal di wilayah NKRI ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimun 3 derajat dan elongasi 6,4 sehingga tanggal 1 Ramadan 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Sabtu Pahing tanggal 1 Maret 2025,” katanya.
Cecep menyebutkan daerah yang telah memenuhi kriteria MABIMS berada di wilayah barat Indonesia, yaitu Aceh.
“Di wilayah barat laut di Provinsi Aceh, NKRI termasuk di Sabang dan Banda Aceh telah memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS. Oleh karenanya menjelang awal Ramadan 1446 H pada hari rukyat di daerah yang telah memenuhi imkan rukyat ini secara teoritis memungkinkan hilal awal Ramadan 1466 H dapat dirukyat,” urainya.
Adapun rangkaian sidang isbat kali ini diawali dengan seminar mengenai posisi hilal. Seminar ini pun dihadiri secara langsung oleh Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar. Kemudian selanjutnya, sidang isbat akan digelar secara tertutup mulai pukul 18.30 WIB.
Setelah sidang isbat secara tertutup selesai dilakukan, maka akan dilakukan konferensi pers dengan penyampaian hasil yang menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah. Sesuai rencananya, konferensi pers pengumuman 1 Ramadan 1446 Hijriah akan dilakukan pukul 19.00 WIB
Sidang isbat yang dilakukan Kemenag ini untuk memverifikasi hasil pemantauan (rukyatul) hilal di 125 titik pemantauan di seluruh Indonesia. Melalui musyawarah dan pengambilan keputusan, hasil sidang isbat akan diumumkan kepada publik.
Sidang isbat ini akan dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Pelaksanaannya bertempat di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat. Masyarakat juga dapat menyaksikan siaran langsungnya.
(afr/afr)
