Senin, September 30


Jakarta

Marc Marquez lagi-lagi gagal finis di balapan utama MotoGP Mandalika. Rider Gresini Racing itu mengungkap alasannya.

Untuk ketiga kalinya, Marc Marquez gagal menyentuh garis finis di balapan utama MotoGP Mandalika. Padahal sehari sebelumnya, tepatnya pada Sprint Race, dia berhasil finis di posisi ketiga di belakang Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.

Ini tentu membuatnya kecewa. Ditambah lagi, Ducati Desmosedici GP23 tunggangannya terbakar dan membuat kekasih Gemma Pinto itu tak lagi bisa melanjutkan balapan. Alhasil kini dia tertinggal 78 poin di belakang Jorge Martin. Sejatinya, Marquez mengincar posisi tiga besar di balapan utama. Namun kalau melihat berbagai hal, dia dan tim menargetkan finis di lima besar. Sayang itu semua tak terjadi.


The Baby Aliens mengungkapkan biang kerok di balik masalah yang dialami saat balapan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika itu. Motornya mengalami masalah teknis di luar kendalinya.

“Pada pagi hari dan kemarin, saya mengalami masalah pada rem. Saya tidak bisa ngerem di tempat yang saya inginkan. Saya tidak bisa mengeluarkan semua potensi saat ngerem,” ungkapnya dilansir Marca.

“Itu berarti kami mengganti motor untuk balapan. Tapi dengan takdir buruk pada motor, dengan mesin itu, rusak, yang merupakan hal terburuk yang harus dilakukan oleh tim, Ducati, dan juga pebalap,” lanjut Marquez.

Marquez mengamini dia selalu merasa kesulitan di Sirkuit Mandalika. Sebagai pengingat, pada tahun pertama gelaran MotoGP Mandalika tahun 2022, Marquez mengalami high side di sesi pemanasan dan berujung gegar otak ringan. Setahun berikutnya, Marquez terjatuh di sesi balapan utama pada pertengahan lap. Sebelumnya, dia juga gagal di sesi Sprint Race karena terjatuh saat belum menyelesaikan satu putaran.

“Saat akhir pekan kami lebih banyak bertahan daripada menyerang, karena saya merasa sirkuit ini, seperti Malaysia, tapi khususnya di sini saya tidak pernah mendapatkan hasil yang baik,” tuturnya.

“Kemarin kami sudah mendapat podium (Sprint Race), hari ini kami berarung untuk posisi lima dan enam dan itu merupakan posisi terbaik untuk saya, mengingat sesi Q2 kacau tapi kami terus melanjutkan tugas kami yaitu tetap konsisten saat balapan. Kemudian ada hal yang masih jadi pekerjaan rumah yaitu sesi kualifikasi, untuk melihat apakah sekarang kami bisa memperbaiki dan berada di dua baris terdepan,” pungkasnya.

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version