Selasa, Oktober 1


Jakarta

Pemerintah akan mengembangkan Penajam Eco City sebagai salah satu kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Adapun rencana besar dari pembangunannya mengadopsi konsep dari Kota Canberra di Australia.

Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Badan Bank Tanah sekaligus Mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan konsep pembangunan ibu kota Australia itu didukung dengan keberadaan daerah-daerah penunjang di sekitarnya.

Di wilayah intinya sendiri terdiri atas wilayah pusat kota, yang sebagian besar terdiri dari kantor-kantor pemerintahan, termasuk gedung parlemen. Sedangkan sebagian besar wilayah permukiman berada di pinggiran kota Canberra.


“Alasan saya mengangkat isu Canberra, karena Eco City tidak akan benar-benar berlokasi di pusat ibu kota baru, tetapi sebagian besar di wilayah selatan. Dan jika berada di Canberra, atau jika pernah berada di Canberra, Anda tahu bahwa desain Canberra seperti Nusantara,” kata Bambang dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).

Namun demikian, Bambang juga menyoroti tentang ide pembangunan Canberra untuk para pengguna kendaraan pribadi sehingga minim transportasi publik. Menurutnya, IKN punya peluang untuk menjadi ibu kota yang lebih baik.

“Menurut saya, di Nusantara, kita punya peluang untuk membangun ibu kota yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan Canberra. Dan terutama karena kita ingin menekankan pada kota yang ramah lingkungan, serta keberlanjutan wilayah perkotaan itu sendiri,” ujarnya.

Di samping itu, Bambang juga turut mempromosikan Kalimantan Timur yang merupakan salah satu daerah dengan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi kedua di Indonesia. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa Kalimantan Timur menjadi kawasan yang strategis untuk investor.

“Jika Anda calon investor yang sedang melirik ibu kota baru kita, Nusantara, jangan lupakan ekonomi Kalimantan Timur, dalam hal PDB per kapita, adalah yang tertinggi kedua di Indonesia,” ujar dia.

“Kalimantan Timur itu sebenarnya daerah yang cukup berkembang, dan lokasi Penajam Eco City di Penajam Pasar Utara (PPU) itu masuk dalam kawasan metropolitan baru yang akan terdiri dari Samarinda, Balikpapan, dan Nusantara. Jadi kita akan punya metropolitan jenis baru,” sambungnya.

Bambang mengatakan, ide dalam membangun IKN sebagai ibu kota baru tidak bisa diwujudkan hanya dengan bergantung pada anggaran pemerintah. Walapun memang dalam sejarahnya, Canberra hingga Ibu Kota Brasil, Brasilia, dibangun dengan dukungan penuh dana pemerintah hingga menghabiskan waktu puluhan tahun.

Oleh karena itu, ia menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Bank Tanah dengan PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) dan PT J Trust Consulting Indonesia pada hari ini. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan minat investor untuk masuk ke IKN.

“Tentu saja, bidang investasi bukan hanya bangunan komersial, tetapi juga untuk infrastruktur dasar. Air adalah salah satunya, listrik, mungkin distribusi gas, dan banyak lagi potensi kemitraan publik-swasta antara sektor swasta, mudah-mudahan dari Jepang, dan pemerintah Indonesia, atau Otorita IKN. Jadi saya ingin menyambut kesempatan pagi ini untuk menandatangani MoU,” ujar dia.

Sebagai tambahan informasi, Badan Bank Tanah saat ini tengah mengembangkan Hak Pengelolaan (HPL) proyek Penajam Eco City yang berada di Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan ini meliputi area seluas 4.162 hektar, namun untuk komersial hanya seluas hampir 1.000 hektar. Adapun lahan 1.000 hektar ini akan digunakan untuk area komersial, pelabuhan, logistik, bandara VVIP, serta jalan bebas hambatan (tol).

Kawasan ini merupakan salah satu aset persediaan lahan Badan Bank Tanah dari total keseluruhan seluas 18.758 Ha di seluruh Indonesia. Konsep eco city ini menawarkan kota yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Lihat juga Video: Paskibraka Terbang dari Jakarta ke IKN pada 10 Agustus 2024

[Gambas:Video 20detik]

(shc/kil)

Membagikan
Exit mobile version