Minggu, Oktober 6

Jakarta

OpenAI menunjuk Paul M. Nakasone menjadi anggota dewan direksi mereka. Nakasone adalah seorang pensiunan jenderal AD Amerika Serikat.

Sebelum menjadi anggota dewan direksi OpenAI, Nakasone adalah bos National Security Agency (NSA), salah satu badan intelijen milik Amerika, yang ia pimpin dari 2018 sampai Februari 2024.

Sebelum mundur dari NSA, Nakasone sempat menulis artikel yang mendukung revisi undang-undang Section 702 di Foreign Intelligence Surveillance Act, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (15/6/2024).


Menurut OpenAI, Nakasone akan bergabung ke komite keamanan dan keselamatan (Safety and Security Committee) yang baru dibuat sejak Mei lalu dan dipimpin langsung oleh CEO Sam Altman.

Nakasone pun disebut akan ikut berkontribusi untuk penggunaan AI dalam meningkatkan keamanan siber. Yaitu dengan kemampuannya untuk mendeteksi dan merespon ancaman keamanan siber dengan cepat.

Mungkin perekrutan Nakasone ini ada kaitannya dengan mundurnya dua orang eksekutif OpenAI, yaitu Ilya Sutskever dan Jan Leike. Leike baru-baru ini menyebut budaya keamanan di OpenAI tak pernah dianggap serius.

“Kecerdasan buatan punya potensi untuk memberikan dampak positif besar untuk kehidupan orang, namun ini hanya bisa terjadi jika inovasi dibangun dan dihadirkan dengan aman. Pengalaman Jenderal Nakasone di ranah keamanan siber yang tak tertandingi akan membantu mengarahkan OpenAI untuk mencapai misinya dalam memastikan keuntungan AI untuk kemanusiaan,” Ketua Dewan Direksi OpenAI Bret Taylor, dalam pernyataannya.

Saat ini dewan direksi OpenAI diisi oleh Altman, Nakasone, Adam D’Angelo, Larry Summers, Bret Taylor, Dr. Sue Desmond-Hellmann, Nicole Seligman, dan Fidji Simo. Ditambah lagi ada Dee Templeton, perwakilan dari Microsoft yang menduduki posisi khusus, yaitu sebagai dewan direksi tanpa hak suara (non-voting observer seat).

Simak Video “Microsoft Ngaku Tak Punya Bagian Kepemilikan Atas OpenAI
[Gambas:Video 20detik]

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version