Rabu, Desember 25

Surabaya

Di sisi timur Pasar Atom populer dengan penjual bubur Madura yang legendaris. Salah satunya Bubur Madura Bu Khotijah yang terkenal nikmat.

Berdiri sejak 1972, Pasar Atom menjadi andalan banyak warga Surabaya untuk mendapatkan kebutuhannya. Mulai dari buah-buahan, pernak-pernik, pakaian, hingga pilihan kuliner enak terangkum dalam satu pasar yang identik berwarna merah di tengah kota Surabaya.

Camilan seperti cakue, bakwan goreng, sampai bubur Madura menjadi kudapan yang paling banyak dicari di sini. Bahkan ada satu area yang terkenal sebagai khusus penjualan bubur Madura yaitu berada di sisi Timur pintu Pasar Atom.


Menurut para penjual bubur Madura, kehadiran penjual bubur manis ini telah eksis sejak puluhan tahun silam. Tak hanya satu, ada kurang lebih 10 penjual berderet menawarkan menu serupa.

Deretan bubur manis di Pasar Atom yang legendaris, salah satunya ada Bubur Madura Bu Khotijah. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Jajanan Legendaris di Pasar Atom

Letak geografi antara Surabaya dan Madura yang berdekatan membuat banyak orang asal Madura juga mengandalkan Surabaya menjadi tempat pusat kegiatannya. Ditambah dengan adanya penghubung yaitu jembatan Suramadu yang memudahkan pertukaran budaya antara dua wilayah.

Salah satu yang tampak jelas ialah pengaruh kuliner khas Madura yang banyak ditemukan di Surabaya. Seperti bubur manis asal Madura yang justru menjadi primadona di Pasar Atom, Surabaya.

Kehadiran penjual bubur manis Madura di kawasan Pasar Atom sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. Beberapa kedai bahkan sudah diwariskan secara turun temurun.

Walaupun banyak penjual bubur manis di Pasar Atom, tetapi tak ada satu pun yang merasa bersaing. Para penjual tampak berdampingan dan membantu satu sama lain layaknya saudara dari satu kampung.

Cara Penyajian Tradisional

Penyajian buburnya masih dilakukan secara tradisional dan sederhana. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Di tengah gempuran era modern, penyajian bubur manis Madura di Pasar Atom tak sedikit pun mengalami perubahan. Penyajiannya masih menggunakan kertas nasi cokelat yang dilapisi daun pisang.

Satu per satu isiannya dimasukkan sesuai takaran dengan sendok plastik. Bahkan untuk beberapa isian penjualnya langsung mengambil dengan tangan. Hanya saja kini sudah menggunakan sarung tangan plastik guna menjaga kebersihannya.

Cara penyajian unik terlihat ketika penjual bubur menambahkan santan kental. Ia akan menyendoknya sedikit demi sedikit pada bagian ujung sendok kemudian melempar perlahan ke atas tumpukan isian bubur.

Isian dan rasa bubur yang manis lembut ada di halaman berikutnya.

Simak Video “Bikin Laper: Rekomendasi Kuliner Serba Cabai di Surabaya
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version