Rabu, Desember 11


Manchester

Pep Guardiola memastikan Manchester City adalah klub terakhir dalam kariernya. Dia mengaku lelah jika harus melatih klub lain ke depannya.

Guardiola sudah memasuki tahun kedelapannya sebagai manajer City, periode terlama dalam kariernya. Sepanjang melatih City, Guardiola mendapatkan banyak gelar, termasuk enam Premier League dan satu Liga Champions.

Oleh karenanya, City tidak mau kehilangan Guardiola buru-buru dan memperpanjang kontraknya sampai 2027, dari seharusnya habis musim panas tahun depan.


Ini menunjukkan betapa City masih percaya dengan Guardiola untuk mempertahankan prestasi terkini, sekaligus menyiapkan tim untuk masa depan. Jika Guardiola lancar sampai masa kontraknya habis, maka dia genap sedekade berada di City.

Periode yang terbilang sangat lama untuk Guardiola, yang cuma bertahan maksimal lima musim saat menangani Barcelona dan tiga tahun di Bayern.

Wajar jika Guardiola menyebut City bakal jadi klub terakhir dalam kariernya. Ketika kontraknya habis, Guardiola tidak mau menangani klub lagi dan terbuka opsi untuk menjadi pelatih tim nasional.

“Saya tidak akan melatih klub lain lagi. Saya bukan bicara soal masa depan, tapi ketika saya meninggalkan Man City, saya tidak akan pergi ke liga lain dan melakukan yang sama seperti sekarang,” ujar Guardiola seperti dilansir Daily Mail.

“Saya tidak punya energi lagi… untuk memulai sesuatu yang baru di klub lain, melalui proses latihan dan sebagainya… Tidak, tidak, tidak! Mungkin melatih tim nasional bisa, tapi itu berbeda ya.”

“Saya tidak mau lagi berkeliling ke negara lain, berhenti di sana dan melihat segala prestasi yang sudah dicapai, berpikir apakah bisa lebih baik lagi. Anda tidak akan punya waktu memikirkan itu ketika disibukkan dengan banyak hal setiap harinya.”

“Saya ingin meninggalkan itu dan bermain golf saja, tapi saya tidak bisa. Saya rasa berhenti adalah keputusan terbaik untuk saya.”

(mrp/nds)

Membagikan
Exit mobile version