Jumat, Januari 24

Jakarta

Ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan mencapai US$ 360 miliar pada tahun 2030, memberikan peluang yang sangat besar bagi pertumbuhan dan inovasi.

Potensi ini memberikan peluang bagi Equinix untuk memberikan dampak positif dengan memperkenalkan inovasi infrastruktur digital yang berpotensi memberikan manfaat bagi jutaan masyarakat Indonesia. Equinix Indonesia, sebagai usaha patungan (joint venture) dengan Astra International, baru-baru ini menunjuk Haris Izmee sebagai pemimpin untuk mengembangkan tim dan bisnis di Indonesia.

“Saya sangat antusias untuk bergabung dengan Equinix dalam perjalanan bersejarahnya di Indonesia! Pasar yang dinamis ini memiliki potensi besar, dan sebagai penyedia pusat data terkemuka, Equinix memiliki posisi yang unik untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi di sini,” ujar Haris, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).


“Saya bersemangat untuk memanfaatkan platform yang kuat dari Equinix agar dapat memberikan dampak signifikan pada lanskap digital Indonesia dan berkontribusi pada kemajuan regional. Saya sangat menantikan kolaborasi dengan tim dan membuka peluang baru di pasar yang menjanjikan ini,” sambungnya.

Dengan pengalaman kepemimpinan dari berbagai industri, Haris membawa visi untuk membangun tim yang memberikan solusi infrastruktur digital yang inovatif. Tim Equinix Indonesia juga menyambut Haris dengan antusiasme dan harapan untuk memberikan dampak positif terhadap perkembangan lanskap digital di Indonesia.

Lanskap digital Indonesia terus berkembang pesat. Terbukti dengan penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 77,0 persen pada tahun 2023 dengan lebih dari 212,9 juta pengguna. Konektivitas seluler menjadi pendorong utama pertumbuhan digital dengan semakin populernya pembayaran digital di Indonesia di pasar e-commerce, yang diperkirakan akan tumbuh dari US$ 52,93 miliar pada tahun 2023 menjadi US$ 86,81 miliar pada tahun 2028.

Pertumbuhan ini mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 10,4% selama periode 2023 hingga 2028. Transformasi digital di Indonesia memungkinkan bisnis untuk menyederhanakan operasional, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan membuka aliran pendapatan baru berkat kemajuan dalam komputasi cloud, kecerdasan buatan, dan analitik data.

Dalam lingkungan yang bergerak cepat ini, transformasi digital bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan bagi bisnis untuk bertahan dan berkembang.

Pasar komputasi cloud global, yang bernilai US$ 493,89 miliar pada tahun 2022, diperkirakan akan mencapai US$ 1,72 triliun pada tahun 2031 dengan CAGR sebesar 14,9%. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan yang meningkat dari UMKM dan perusahaan besar akan solusi berbasis cloud yang scalable (terukur), fleksibel, dan efisien, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan, Machine Learning dan inovasi yang berfokus pada pelanggan.

Transformasi digital memberdayakan industri-industri di Indonesia untuk beradaptasi dengan pasar yang terus berubah. Perusahaan yang mengadopsi transformasi digital dapat memanfaatkan teknologi inovatif untuk meningkatkan efisiensi, mendorong kolaborasi, dan mengembangkan model bisnis yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Kemunculan kota-kota pintar (smart cities), kerja jarak jauh, dan ekosistem digital menyoroti bahwa masa depan adalah milik perusahaan yang bersedia berinvestasi dalam kemampuan digital. Transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi juga menuntut budaya inovasi dan ketangguhan untuk menghadapi perubahan yang terus berlangsung.

Perusahaan infrastruktur digital terkemuka dunia Equinix, berupaya untuk mendukung transformasi digital di Asia Tenggara. Selain menunjuk Haris sebagai Managing Director untuk memperkuat kehadiran Equinix di Indonesia Equinix juga mendorong strategi pertumbuhannya, termasuk mengawasi pengembangan pusat data baru JK1 International Business Exchange™ (IBX®) di Jakarta.

Ekspansi ini sejalan dengan Peta Jalan Digital Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital negara guna mempercepat transformasi digital dan mendorong ekonomi digital Indonesia ke depan.

Haris membawa pengalaman hampir 25 tahun di bidang komputasi cloud, teknologi, dan kedirgantaraan, didukung dengan gelar di bidang Teknik Aeronautika dari Queen Mary University of London. Kariernya yang cemerlang mencakup peran kepemimpinan di perusahaan besar seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft, di mana ia memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan pasar dan transformasi bisnis di pasar ASEAN.

Ketertarikannya sejak kecil terhadap dunia penerbangan dan antariksa memberikan perspektif unik dalam perannya, menonjolkan pendekatan visionernya terhadap pertumbuhan Equinix di Indonesia.

Kehadiran Equinix di Jakarta merupakan tonggak penting dalam perjalanan ini dan perusahaan secara aktif mencari individu berbakat untuk bergabung dalam perjalanan transformasi. Baik profesional berpengalaman maupun yang baru memulai kariernya, Equinix menawarkan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan keterampilan, pertumbuhan karier, dan kesuksesan.

Jika ingin menjadi bagian dari sesuatu yang benar-benar transformatif, berkarier di Equinix Indonesia menawarkan lebih dari sekadar pekerjaan-ini adalah kesempatan untuk membentuk masa depan dunia digital dan memberikan dampak yang berarti. Bergabunglah dengan tim yang mendorong inovasi dan pertumbuhan di salah satu pasar paling dinamis di dunia melalui https://careers.equinix.com/equinix-is-hiring-in-indonesia.

(akn/ega)

Membagikan
Exit mobile version