Minggu, Oktober 27


Jakarta

Museum Nasional Indonesia (MNI) telah kembali dibuka untuk umum sejak Selasa (15/10/2024). Tak hanya kembali buka, tempat itu juga punya wajah baru yang mengundang banyak pengunjung datang.

Setelah tutup akibat kebakaran pada tahun 2023, MNI dibuka dengan mengusung konsep “Reimajinasi Warisan Budaya”. Di dalamnya terdapat berbagai area baru, pameran semi temporer, serta hadirnya beragam teknologi baru. Hal itu membuat museum tersebut begitu ramai dikunjungi.


Pengunjung cilik di Museum Nasional Indonesia pada Sabtu (26/10/2024). (Weka Kanaka/detikcom)

detikTravel berkesempatan berkunjung ke MNI pada Sabtu (26/10/2024) malam. Terlihat beragam pengunjung baik tua, remaja, hingga anak-anak turut hadir pada malam minggu tersebut.

Pada awal pembukaan ini, terdapat area semi temporer yang hanya dapat dilihat hingga akhir tahun, yakni Pameran Repatriasi dan Pameran Pasca Kebakaran. Pada Pameran Repatriasi, traveler akan disuguhkan benda-benda hasil repatriasi sejak 1949 hingga saat ini yang telah berhasil kembali ke Tanah Air.

Sedangkan pada area Pameran Pasca Kebakaran, traveler dapat melihat bekas area gedung yang menjadi korban insiden kebakaran di tahun lalu, serta teknik-teknik mitigasi yang dilakukan pihak museum.

Sedangkan untuk total koleksi yang dipamerkan saat ini dibuat terbatas, namun tetap banyak. Hal itu bertujuan untuk memberikan ruang yang cukup dan penataan yang baik di museum.

“Total koleksi 300, termasuk 9 arca yang akan dipamerkan,” imbuh Plt Kepala Indonesian Heritage Agency Ahmad Mahendra kepada awak media, Jumat (11/10/2024).

Antrean pengunjung kala menjajal fasilitas “Mengenal Paras Nusantara” di Museum Nasional Indonesia pada Sabtu (26/10/2024). (Weka Kanaka/detikcom)

Selain itu, ada teknologi terbaru yang diadaptasi oleh MNI. Salah satu yang mengundang banyak antusiasme adalah area “Mengenal Paras Nusantara”. Di sana, traveler diajak mengenali corak wajah berdasarkan berbagai suku di Indonesia. Traveler dapat memprediksi kesamaan wajah sendiri dengan suku asal lewat teknologi AI.

Museum Nasional Indonesia di malam hari pada Sabtu (26/10/2024). (Weka Kanaka/detikcom)

Pada awal kunjungan kami sekitar pukul 17.30 WIB, terlihat pengunjung ramai antri pada fasilitas tersebut. Hingga kami beranjak ingin keluar sekitar pukul 18.50 WIB, antrian pun masih mengular.

Sementara itu yang tentunya menarik perhatian banyak orang adalah teknologi video mapping. Saat malam hari, gedung MNI akan penuh warna dan penuh cerita lewat teknologi tersebut. Hal itu disebut mengusung konsep yang mirip seperti di Benteng Vredeburg di Yogyakarta.

Saat kami beranjak keluar para pengunjung pun tengah mengamati cahaya warna-warni yang menyorot gedung klasik museum tersebut. Sehingga, malam minggu di MNI traveler tak hanya dapat mempelajari sejarah dan melihat benda-benda antik, tetapi juga dapat menikmati hiburan yang memanjakan mata.

Bagi yang tertarik berkunjung, Museum Nasional Indonesia buka pada Selasa-Kamis (8.00-16.00 WIB) dan Jumat-Minggu (8.00-20.00 WIB). Sedangkan biaya tiket Rp 25 ribu.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version