Sabtu, November 16


Jakarta

Seorang wanita marah karena ada biaya tak terduga saat makan di restoran. Pada bon tagihannya ada biaya ‘apresiasi dapur’ sebesar 3% yang tak masuk akal.

Melalui situs Reddit (03/09/24) seorang wanita berusia 30 tahun menceritakan pengalaman tak menyenangkan saat makan bersama suaminya di sebuah restoran.

Dikutip dari Newsweek (06/09/24) ia pergi sarapan di restoran Paperboy di Austin, Texas. Kemudian, ia memesan tiga menu dan beberapa minuman dengan total Rp 982.000.


Namun, pada bon tagihannya terdapat biaya tambahan yang tak masuk akal. Biaya itu diklaim sebagai ‘apresiasi dapur’ sebesar 3%. Jadi total tagihannya mencapai Rp 1.012.000.

Ilustrasi tagihan makan. Foto: iStock

Menurutnya, biaya tambahan tersebut berbeda dengan biaya layanan. Ia menduga bahwa restoran tersebut main curang untuk mendapatkan keuntungan semata.

“Saya rasa biaya tersebut hanyalah cara untuk menyembunyikan harga sebenarnya dari setiap menu. Pekerja dapur sudah mendapat upah yang adil, kenapa harus ada biaya tambahan lagi,” tuturnya.

Wanita yang menggunakan username Existing_Art8081 ini mengatakan bahwa dia jarang makan di luar karena inflasi, dan dia tidak sendirian, banyak orang lain yang melakukan hal sama.

Mengingat, berdasarkan survei tahun lalu yang dilakukan oleh SWNS Media Group mengungkap bahwa 67% dari 2.000 peserta mengalami stres karena uang.

Ilustrasi makan di restoran. Foto: Ilustrasi iStock

Karenanya, sebanyak 39% orang telah menurunkan anggaran makan di luar selama setahun terakhir. Pasalnya, harga restoran mengalami kenaikan yang berdampak pada 78%, termasuk wanita ini.

“Kami menabung untuk sarapan yang enak karena kami sudah lama tidak keluar rumah karena sekarang semuanya sangat mahal,” tuturnya.

Namun, betapa terkejutnya ketika menerima bill dan melihat ada biaya tambahan ‘apresiasi dapur’. Dia mengatakan bahwa batas anggaran untuk makan ia dan suami biasanya sekitar Rp 303.000.

“Itu menipu. Jika kami tahu sejak awal maka kamu akan memilih tempat lain,” ujarnya lebih lanjut. Unggahanya viral hingga ditanggapi oleh pihak restoran.

Juru bicara dari Paperboy menjelaskan bahwa restoran Paperboy sudah menerapkan kebijakan biaya ‘apresiasi dapur’ sejak dua tahun lalu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas tim dapur.

“Ini memungkinkan kami menjembatani kesenjangan antara bagian depan dan belakang rumah tanpa menaikkan harga menu,” tutur juru bicara restoran.

Ilustrasi tagihan makan. Foto: iStock

“Kami bangga membayar staf dapur kami di atas restoran lain. Namun, masih ada kesenjangan industri antara bagian pelayan dan tim dapur karena undang-undang ketenagakerjaan,” lanjutnya.

Menurutnya, posisi tim dapur tidak dapat dimasukkan dalam kelompok tip. Jadi, mereka menerapkan biaya apresiasi dapur yang akan diberikan per jam yang bekerja pada hari itu.

“Kami ingin tim merasa menjadi bagian dari proses dan juga mendapat kompensasi lebih dari itu. Kami melihat ini sebagai cara untuk menstabilkan operasi kami dan menghindari kenaikan harga menu terus-menerus yang diperlukan untuk mendukung tim,” tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa biaya apresiasi sebesar 3% dinyatakan dengan jelas pada menu yang dicetak. Ini agar para pengunjung bisa bertanya kepada pelayan dan mereka bisa menolak jika tidak berkenan.

Unggahan tersebut juga ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang mengatakan bahwa biaya tambahan tersebut tidak masuk akal.

“Tip itu bukan buat pelayan aja kan? Itu juga buat tim dapur dan semua,” tulis netizen.

“Tetep gak masuk akal ya, ya itu udah termasuk tip. Tip itu tidak hanya untuk pelayan, kami memberinya lewat pelayan dan bisa dibagi rata,” tulis netizen.

(raf/odi)

Membagikan
Exit mobile version