
Gresik –
Makam dari cicit Sunan Giri, Mbah Tameng kondisinya memprihatinkan. Nisannya dicuri orang. Makam itu juga dibiarkan lumutan.
Kondisi terkini makam cicit Sunan Giri Mbah Tameng di kompleks Makam Sunan Giri sangat memprihatinkan. Itu diketahui setelah nisannya hilang dicuri orang yang tidak bertanggung jawab.
Hilangnya salah satu situs cagar budaya nasional ini mendapat perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya Gilang Adiwidya yang secara aktif memantau pelestarian situs budaya di Gresik.
Gilang menyebut area makam cicit Sunan Giri itu dipenuhi oleh lumut dan sampah. Kondisi makam mencerminkan kurangnya perawatan rutin dari pihak terkait.
“Parahnya lagi, makam Mbah Tameng dipenuhi lumut dan sampah, seolah tidak mendapatkan perawatan yang layak,” jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (24/3/2025).
Dia juga mengkritik hilangnya nisan milik Makam Mbah Tameng itu, terjadi beberapa hari terakhir. Sayangnya aktivitas ilegal itu tidak ada bukti visual, karena CCTV tidak mengarah ke arah makam.
“Ada CCTV tapi nggak menghadap ke Makam tersebut,” tambahnya.
Untuk itu, Gilang menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap kompleks makam yang sudah berstatus situs nasional tersebut. Menurutnya, tanggung jawab utama berada pada juru pelihara makam dan pihak pengelola situs.
“Seharusnya juru pelihara Makam Sunan Giri bertanggung jawab atas masalah ini. Sesuai UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, perlindungan situs ini juga telah dibantu oleh Polisi Khusus Cagar Budaya Gresik,” tegasnya.
Gilang menilai hilangnya batu nisan Mbah Tameng bukan hanya merugikan secara historis, tetapi juga membuka peluang terjadinya pemalsuan sejarah di kemudian hari. Pasalnya, batu nisan tersebut memuat simbol artefak penting yang menandakan garis keturunan langsung dari Sunan Giri.
“Pihak yayasan yang mengelola situs ini seharusnya lebih bertanggung jawab, minimal dengan memasang CCTV untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Hilangnya batu nisan ini dikhawatirkan dapat berakibat pada pemalsuan makam, mengingat identitas asli dari situs bersejarah tersebut diambil,” tandasnya.
Sebagai informasi, Mbah Tameng merupakan cicit dari Sunan Giri. Dalam sejarah lokal, ia dikenal sebagai tokoh pemberani yang rela melindungi makam Sunan Giri saat hendak dibongkar oleh prajurit Majapahit.
Dalam kisah lisan yang berkembang, saat ia melakukan aksi tersebut, segerombolan tawon menyerang para prajurit hingga akhirnya dihentikan oleh kedatangan Sunan Prapen.
——–
Artikel ini telah naik di detikJatim.
(wsw/wsw)