Senin, Maret 31

Jakarta

Seorang gadis Anglo-Saxon yang meninggal 1.500 tahun lalu di Inggris dikuburkan dengan artefak yang bahkan lebih tua lagi yang membuat para arkeolog bingung. Ditemukan sebuah piala enamel era Romawi yang pernah diisi lemak babi.

Para arkeolog menemukan cawan warna-warni berusia 1.800 tahun itu saat menemukan makam gadis itu pada abad keenam di Desa Scremby di Lincolnshire, Inggris.

“Cawan itu ditemukan dalam sesuatu yang mungkin disebut sebagai pemakaman yang agak ‘biasa’,” kata Hugh Willmott, arkeolog abad pertengahan di Sheffield University, dikutip dari Live Science, Kamis (27/3/2025).


“Namun sifatnya yang unik membuat saya berpikir bahwa cangkir itu memiliki tujuan yang lebih unik,” ujarnya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal European Journal of Archaeology edisi November, Willmott dan rekan-rekannya merinci penyelidikan mereka terhadap ‘Scremby Cup.’

Cawan itu ditemukan pada 2018 di sebuah pemakaman bersama dengan 49 makam lainnya yang berasal dari tahun 480 hingga 540 M, selama periode Anglo-Saxon. Bejana yang masih utuh itu diletakkan di kepala seorang gadis remaja, yang makamnya juga berisi dua bros polos.

Cawan Scremby tingginya 5,7 cm dan dapat menampung sekitar 1,2 gelas (280 ml) cairan. Motif sisipan berupa Bulan sabit dan bentuk hati dicetak pada permukaan bejana yang terbuat dari paduan tembaga, lalu diisi dengan enamel merah, biru kehijauan, dan ungu kebiruan.

Gaya dan bahan cawan tersebut menunjukkan bahwa gelas tersebut mungkin diimpor ke Inggris dari Prancis pada pertengahan abad ketiga Masehi, selama periode Romawi di Inggris.

“Saya yakin cawan itu awalnya dibuat sebagai wadah minum,” kata Willmott, yang mengisyaratkan bahwa orang Romawi mungkin telah menyeruput anggur dari benda tersebut.

“Namun, ketika cawan itu dipilih untuk ditempatkan di kuburan, fungsinya tampaknya telah bergeser lagi,” katanya.

Untuk lebih memahami mengapa cawan anggur Romawi dikubur bersama seorang gadis Anglo-Saxon, Willmott dan rekan-rekannya menganalisis residu organik yang tersisa di dasar bejana. Mereka menemukan konsentrasi lipid yang tinggi, kemungkinan berasal dari lemak babi.

Foto: Hugh Willmott

Lemak tersebut mungkin hanya merupakan produk makanan, tetapi lemak hewani terkadang digunakan sebagai pelembab pada zaman Romawi. Atau, lemak tersebut mungkin memiliki tujuan pengobatan.

Dokter Bizantium abad keenam Anthimus, menulis bahwa orang-orang Frank mengonsumsi lemak daging babi mentah untuk mengobati parasit usus dan menggunakannya untuk membersihkan dan menyembuhkan luka.

“Mungkin ada baiknya untuk mempertimbangkan bahwa wanita yang dikuburkan itu mungkin adalah seseorang yang mempraktikkan pengobatan tradisional di masyarakat setempat,” sebutnya.

Misteri kedua seputar Piala Scremby adalah dari mana bangsa Anglo-Saxon mendapatkannya, karena kondisi piala Romawi yang luar biasa menunjukkan bahwa cawan itu bukan penemuan yang kebetulan. Mungkinkah cawan itu diwariskan sebagai pusaka, atau dicuri dari kuburan Romawi? Berdasarkan analisis mereka terhadap cawan itu, kedua penjelasan itu mungkin saja ada.

“Fakta bahwa benda itu jelas sudah berumur cukup lama adalah alasan di balik relevansi sosialnya yang sebenarnya,” tulis para peneliti.

“Penempatan cangkir, asosiasi simbolis yang mungkin, dan isinya menggambarkan sebuah ritual yang tidak terlihat di makam perempuan lain di pemakaman tersebut,” ujarnya.

Tidak ada bukti lingkungan lain dari makam tersebut seperti serbuk sari yang masih ada, imbuh Willmott. Akan tetapi, sampel dari makam ini dan kerangka lain dari pemakaman tersebut saat ini sedang menjalani analisis DNA kuno. Jadi petunjuk tambahan tentang gadis Anglo-Saxon dan piala Romawinya yang berisi lemak mungkin akan segera ditemukan.

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version