Minggu, Oktober 20

Jakarta

Membicarakan warung Sunda rasanya tak afdol belum menyebut Mak Eha. Sosok nenek 94 tahun ini adalah perintis Warung Nasi Mak Eha yang berdiri sejak 1947 di Bandung!

Mak Eha adalah legenda untuk budaya kuliner Sunda, terutama di Bandung. Sebab ia sudah merintis usaha warung nasi sejak era kemerdekaan Republik Indonesia (RI), tepatnya tahun 1947.

Sejak awal Mak Eha konsisten berjualan di kawasan Pasar Cihapit yang ada di Jalan Cihapit, Bandung. Ia bahkan menjadi pionir penjual di pasar yang kini terkenal sebagai pusat kuliner kekinian tersebut.


Mak Eha sampai sekarang masih gesit dan turun tangan mengelola usaha warungnya. Terbaru, ia ikut membuka cabang Warung Nasi Mak Eha di kawasan Banceuy.

Banyak cerita menarik dari Mak Eha mengenai usahanya, termasuk juga aneka makanan favorit yang ada di sini. Deretan makanan Sunda ini sampai menarik minat para pesohor untuk makan di warung sederhana milik Mak Eha.

Diajari masak oleh sang ibu, Mak Enok

Warung Nasi Mak Eha di Pasar Cihapit Bandung sudah ada sejak 1947. Foto: detikcom

Dalam wawancara bersama detikJabar (13/7/2023), Mak Eha mengungkap latarnya jago masak. Ternyata mendiang sang ibu yang akrab disapa Mak Enok adalah seorang juru masak di rumah-rumah orang Belanda.

Saat Mak Eha masih gadis, ia diajari resep dan cara masak berbagai hidangan oleh ibunya. “Dulu sekolah Belanda sama sekolah Jepang aja. Begitu lulus langsung diajarin masak gitu, sampai akhirnya nerusin warung ibu. Kalau nggak salah umur 17 tahun,” tuturnya.

Warung nasi miliknya melegenda di Pasar Cihapit karena sudah ada sebelum pasar itu berdiri! Mak Eha mengenang saat itu Cihapit belum jadi pasar, bentuknya masih lapangan dari tanah.

“Dulu ini belum jadi pasar, masih lapangan dari tanah (lantai belum keramik), terus kalau orang mau makan itu biasanya di depan (dekat jalan Riau). Di sini mah yang jual warung nasi cuma Emak,” ujar Mak Eha.

Meski kini Pasar Cihapit terkenal sebagai pusat kuliner kekinian, warung nasi Mak Eha yang sederhana di pojok belakang tetap jadi primadona. Banyak orang sengaja ke Pasar Cihapit demi mencicipi sajian Mak Eha.

Warungnya buka sejak pukul 06.00-15.30 WIB, tapi tak jarang sebelum siang, berbagai lauk andalan Mak Eha sudah habis. Jadi lebih baik datang lebih pagi ke sini.

Gepuk daging hingga perkedel kentang Mak Eha

Gepuk dan perkedel kentang jadi menu andalan di sini. Foto: detikcom

Warung Nasi Mak Eha menawarkan beragam menu yang bisa bikin pengunjung kalap. Kebanyakan menu rumahan, seperti gepuk, babat, limpa, soto Bandung, gorengan udang, gorengan jagung, telur balado, rendang, dan perkedel.

Gepuk adalah salah satu lauk incaran di sini. Lauk ini diletakkan istimewa di wadah anyaman bambu dengan bumbu rempah di sekelilingnya.

Daging gepuk dibalut bumbu sejenis serundeng yang manis dan gurih. Teksturnya sangat empuk, bahkan mudah dirobek dengan tangan.

Saking enaknya, banyak pembeli juga beli gepuk untuk dibawa pulang. Mereka bisa beli sampai lebih dari 5 potong!

Mak Eha juga terkenal dengan perkedel kentangnya yang nikmat. Dibuat masih dengan teknik tradisional dimana kentang dihaluskan masih dengan tangan.

Perkedel dibuat tanpa campuran bahan lain. Rasa gurih khas kentangnya terjejak kuat dengan sentuhan pedas dari merica.

Warung Nasi Mak Eha jadi langganan para pesohor dan kini buka cabang. Baca halaman selanjutnya.

Membagikan
Exit mobile version