Kamis, September 19


Jakarta

Kemacetan horor di Puncak begitu mengerikan. Nyaris 24 jam wisatawan terjebak di sana. Crowd Management memang jadi PR besar bagi pariwisata Indonesia.

Macet panjang di jalur-jalur kawasan wisata masih sering terjadi di beberapa destinasi wisata Indonesia. Seperti yang terjadi kemarin di Jalur Puncak. Hal ini tak luput dari bagaimana mengantisipasi volume kunjungan masyarakat.

Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo menyebut crowd management masih jadi isu yang harus diperhatikan terkait infrastruktur.


Selain tentunya terdapat andil penting dari berbagai pemangku kepentingan, masyarakat juga diimbau untuk bisa menyesuaikan ketika hendak melakukan perjalan wisata saat libur panjang.

“Secara konsep, teoritis, crowd management ya ini yang masih sering menjadi PR,” ungkap Fadjar kepada detikTravel melalui sambungan telepon, Selasa (17/9/2024).

Mengingat kawasan wisata Puncak merupakan destinasi yang terbuka, dalam artian menurutnya tak ada tiket masuk ataupun gate. Inilah yang menjadi tantangan lainnya, namun bukan berarti harus dilakukan penerapan seperti itu.

Karena baginya setiap destinasi memiliki permasalah yang berbeda, tak bisa disamakan terkait penanganannya. Fadjar menyatakan mitigasi sangat penting destinasi yang terjangkau bagi masyarakat.

“Jadi sangat situasional, sangat unik kondisi dari masing-masing destinasi, tentunya sekali lagi pihak atau instansi yang memang berwenang sesuai tingkat kewenangannya perlu mengambil inisiatif untuk itu. Kami sifatnya mendukung apa yang akan dilakukan untuk koordinasi lintas sektoral di tingkat pusatnya,” sebut Fadjar.

Kemudian, terkait bagaimana penanggulangan kemacetan di kawasan Puncak saat libur panjang. Fadjar juga mengatakan moda transportasi umum bisa menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan, selain melakukan rekayasa lalu lintas.

“Alternatif moda transportasi publik juga perlu dipertimbangkan ke depan yang kemudian diharapkan bisa mengurangi (kemacetan). Karena hampir semua kemarin kan menggunakan kendaraan pribadi ya sepeda motor terutama dan juga mobil-mobil pribadi,” katanya

“Mungkin upaya untuk menghadirkan moda transportasi alternatif juga menjadi salah satu pilihan, moda transportasi massal,” lengkap Fadjar.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version