Sabtu, Januari 18


Jakarta

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto soal persatuan. Ia menyebut bangsa Indonesia harus kompak dalam menghadapi situasi global yang kurang bagus.

“Jadi saya minta pada Anda sekalian, kita jangan ragu-ragu bahwa negara ini negara besar. Tinggal kita bicara eksekusinya saja. Tapi saya pesan sekali lagi, Presiden sudah pesankan kita, kekompakan kita. Kita harus bersatu. Dengan keadaan situasi global yang tidak bagus ini, saya minta kita semua kompak,” ujar Luhut dalam Instagram @luhut.pandjaitan, Sabtu (18/1/2025).

Ia lalu mempersilakan para pengkritik menyampaikan aspirasinya ke pemerintah, tapi kritik tersebut yang membangun.


“Kritiklah, tapi kritiklah yang membangun, jangan kritik yang destruktif. Tidak ada gunanya kita cakar-cakaran. Dan saya kira sampai hari ini, apa yang saya lihat, dan bukan saya yang bicara, banyak orang mengatakan Presiden punya policy, kemauan untuk berantas korupsi, untuk membuat lebih transparan, itu saya kira sudah mulai terlihat,” tutur Luhut.

Pesan itu disampaikan Luhut usai membahas soal perang modern yang mengarah pada perang chip. Ia mendorong regulasi yang lebih transparan, akuntabel dan efisien demi mendatangkan investasi di industri teknologi global.

“Oleh karena itu, kita harus tetap kompak dalam menghadapi situasi global yang semakin kompleks. Dengan kebijakan yang transparan, akuntabel, dan efisien, saya yakin Indonesia dapat menjadi pemain utama di industri teknologi global,” ujarnya.

Ia menilai kapasitas Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan negara-negara lain. Hanya saja Indonesia masih berkutat pada tantangan terkait regulasi yang menurutnya harus segera diselesaikan.

” Namun, konsistensi regulasi menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan. Ketika saya melaporkan hal ini kepada Presiden @prabowo, saya sampaikan pentingnya menjaga kepercayaan dengan kebijakan yang jelas dan janji yang ditepati. Kepastian hukum dan regulasi yang konsisten adalah kunci untuk menarik investasi strategis,” tutupnya.

(ily/hns)

Membagikan
Exit mobile version