Kamis, Oktober 3

Jakarta

Ilmuwan menemukan serangkaian lubang misterius di dasar Samudra Atlantik. Temuan ini kemudian dirilis ke publik dan meminta netizen mengungkapkan pendapat mereka tentang bagaimana lubang-lubang ini terbentuk.

Selama misi During Dive 04 dari ekspedisi Voyage to the Ridge 2022 yang kedua, para ilmuwan kelautan mengamati beberapa set lubang sublinear di sedimen dasar laut pada kedalaman sekitar 2.540 meter.

Meskipun lubang-lubang itu tampak hampir seperti buatan manusia, tumpukan kecil sedimen di sekitarnya menunjukkan bahwa lubang-lubang itu telah digali.


Kami mencoba, tetapi tidak berhasil mengintip ke dalam lubang dan menusuknya dengan peralatan pada kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh. Tidak jelas juga apakah lubang-lubang itu terhubung di bawah permukaan sedimen.

Para ilmuwan tidak yakin mengenai asal lubang-lubang ini, jadi mereka membagikannya kepada para follower akun media sosial NOOA Ocean Explorer, untuk melihat hipotesis apa yang mungkin dimiliki masyarakat tentang bagaimana lubang-lubang ini terbentuk.

“Kami mendapat berbagai tanggapan, mulai dari alien, spesies kepiting yang tidak diketahui, hingga gas yang naik dari bawah dasar laut, dan masih banyak lagi,” kata juru bicara tim peneliti, dikutip dari Geologyn.

Namun, ini bukan pertama kalinya para ilmuwan menemukan lubang misterius ini. Pada Juli 2004, saat melakukan eksplorasi di kedalaman 2.082 meter selama ekspedisi di sepanjang Mid-Atlantic Ridge bagian utara, para ilmuwan menemukan beberapa set lubang ini.

Sebuah makalah yang ditulis ilmuwan Michael Vecchione dan Odd Aksel Bergstad menyoroti bagaimana lubang-lubang yang tidak biasa ini menunjukkan kesenjangan yang ada dalam pemahaman dasar kita tentang ekosistem punggungan tengah samudra. Dalam makalah tersebut, para peneliti membahas beberapa hipotesis yang dibagikan di media sosial.

Vecchione dan Bergstad tidak dapat menentukan secara pasti sumber lubang atau bagaimana lubang itu dibangun, mereka berhipotesis bahwa sedimen yang terangkat mungkin menunjukkan penggalian oleh organisme yang hidup di bawah sedimen, atau adanya aktivitas penggalian dan pemindahan.

Mereka menggunakan istilah ‘lebensspuren’ untuk menggambarkan lubang-lubang tersebut, yang berarti ‘jejak kehidupan’. Penyebutan ini merujuk pada pola-pola di permukaan sedimen yang dihasilkan dari bioturbasi atau gangguan sedimen oleh organisme hidup. Lebensspuren ini mengingatkan kita pada fosil ikan yang dilaporkan berasal dari batuan laut dalam.

Asal muasal lubang-lubang tersebut masih menjadi misteri dan memang hal-hal tidak diketahui yang kita temui sering kali sedalam dan semisterius lautan itu sendiri.

Namun, dengan setiap ekspedisi untuk memetakan dan menjelajahi kedalaman laut, kita belajar lebih banyak tentang ekosistem ini yang sangat penting bagi semua kehidupan kita.

[Gambas:Youtube]


(rns/afr)

Membagikan
Exit mobile version