Rabu, November 20


Jakarta

Pemerintah London mempertimbangkan pajak turis untuk meningkatkan layanan publik. Wali Kota Sadiq Khan ingin belajar dari kota lain yang sukses menerapkannya.

Mengutip Euro Weekly News, Selasa (19/11/2024) Khan mempertimbangkan kemungkinan untuk menerapkan pajak turis pada penginapan di hotel-hotel di kota tersebut. Tujuan dari pajak tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan infrastruktur sambil tetap menjaga daya tarik global kota London.

Langkah tersebut juga terinspirasi oleh kebijakan serupa yang sudah diterapkan di kota-kota lain seperti Manchester, serta di beberapa kota Eropa seperti Barcelona, Spanyol, dan Paris.


Rencana pengenaan pajak turis itu telah memicu perdebatan di kalangan pembuat kebijakan dan sektor perhotelan.

Setelah mengalami penurunan signifikan akibat pandemi COVID-19, sektor pariwisata London perlahan mulai pulih. Berdasarkan laporan Travel and Tour World pada periode Januari hingga Juni 2024, London menyambut kedatangan sekitar 10,4 juta wisatawan yang menghasilkan pendapatan sebesar 7,4 miliar euro.

Capaian itu hampir mencapai angka sebelum pandemic, dan ara pemimpin setempat percaya bahwa pajak pariwisata yang dirancang dengan baik bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan.

Saat ini, pejabat London sedang mempelajari lebih dalam tentang pajak turis di Kota Manchester, yang mengenakan pajak kecil per malam bagi pengunjung yang menginap di hotel dengan nilai properti kena pajak lebih dari 75.000 euro.

Pada tahun pertama penerapannya, skema itu telah berhasil mengumpulkan 2,8 juta euro yang membuktikan bahwa pajak tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang substansial. Beberapa kota Eropa juga sudah menerapkan pajak turis dengan tarif yang bervariasi: Barcelona mengenakan biaya 4,95 euro per malam untuk hotel bintang empat, kemudian wisatawan di Paris harus membayar sekitar 8,13 euro per malam.

Sementara itu, Venesia berencana memberlakukan biaya harian sebesar 5 euro pada tahun 2025 untuk menangani wisatawan pesiar. Dan belum lama ini Kota Edinburgh di Skotlandia juga akan menerapkan pajak turis.

Wali Kota Sadiq Khan menyatakan keterbukaannya terhadap gagasan tersebut dan mengungkapkan minat untuk mempelajari lebih lanjut mengenai keberhasilan dan tantangan yang dihadapi kota-kota lain.

“Saya senang untuk menyelidiki di mana saja gagasan itu berhasil dan apa saja masalahnya,” kata Khan.

Namun, ia juga menegaskan bahwa keputusan yang diambil harus berdasarkan bukti yang ada.

Pemimpin daerah lainnya seperti Kepala Kebijakan City of London, Chris Hayward, mendukung prinsip tersebut tetapi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan agar kebijakan itu tidak menghalangi wisatawan untuk datang.

Meski begitu, sektor perhotelan di London tetap berhati-hati dengan usulan ini. CEO UKHospitality, Kate Nicholls, mengingatkan bahwa pajak tambahan dapat mengancam pemulihan sektor pariwisata London.

“London tetap menjadi salah satu destinasi wisata utama di dunia, namun jumlah pengunjung yang datang belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandem,” ujar Nicholis.

Pendekatan yang diambil oleh pejabat London kemungkinan akan berfokus pada mencari keseimbangan antara manfaat pajak turis, ditinjau dari perlunya menjaga agar tidak membebani wisatawan yang datang ke kota tersebut.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version