Kamis, Oktober 3


Jakarta

Fenomena Gerhana Matahari Cincin Api akan terjadi pada 2 Oktober 2024. Fenomena gerhana terakhir di tahun ini akan melalui sejumlah wilayah di sebagian belahan Bumi. Sayangnya, gerhana ini tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia.

Dikutip dari BRIN, Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terjadi pada Rabu, 2 Oktober 2024 dan tidak dapat disaksikan dari Indonesia. “Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia,” dalam keterangannya.

Fenomena Gerhana Matahari Cincin 2 Oktober 2024 hanya akan melintasi sebagian wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Antartika. Dikutip dari Science NASA, berikut ini daftar wilayah yang dilalui gerhana:


Gerhana akan terlihat di beberapa bagian wilayah:

Gerhana akan terlihat di semua atau sebagian wilayah:

  • Samoa Amerika
  • Antartika
  • Argentina
  • Pulau Baker (Kepulauan Terluar Kecil AS)
  • Brazil
  • Pulau Natal
  • Chili
  • Pulau Christmas
  • Pulau Clipperton
  • Kepulauan Cook
  • Kepulauan Falkland
  • Fiji
  • Polinesia
  • Prancis
  • Hawaii, AS
  • Meksiko
  • Selandia Baru
  • Niue
  • Palmyra Atoll (Kepulauan Terluar Kecil AS)
  • Paraguay
  • Kepulauan Pitcairn
  • Samoa
  • Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
  • Tokelau
  • Tonga
  • Tuvalu
  • Uruguay
  • Wallis dan Futuna.

Waktu dan Cara Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin

Menurut situs Time and Date, Gerhana Matahari Cincin Api 2 Oktober 2024 diperkirakan berlangsung lama hingga 7 menit 25 detik. Gerhana sebagian dimulai pukul 15.42 UTC (22.42 WIB, 2 Oktober 2024), gerhana annular dimulai pukul 16.50 UTC (23.50 WIB, 2 Oktober 2024), gerhana maksimum dimulai pukul 18.45 UTC (01.54 WIB, 3 Oktober 2024), gerhana annular berakhir pukul 20:39 UTC (03.39 WIB, 3 Oktober 2024), dan gerhana sebagian berakhir pukul 21.47 UTC (04.47 WIB, 3 Oktober 2024).

Sementara itu, cara menyaksikan gerhana matahari harus menggunakan kacamata pengamat matahari yang aman atau kacamata gerhana atau alat pengamat matahari genggam yang aman. Menurut NASA, perlu dicatat bahwa kacamata gerhana bukanlah kacamata hitam biasa. Tidak peduli seberapa gelapnya, kacamata hitam biasa tidak aman untuk melihat matahari.

Untuk diketahui, Gerhana Matahari Cincin adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Fenomena ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan yang terjadi pada saat fase bulan baru. Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

(wia/imk)

Membagikan
Exit mobile version