Selasa, Februari 25


Jakarta

Maskapai keluarga Lion Group, yaitu Lion Air dan Wings Air banyak membuka rute penerbangan domestik baru. Wisatawan nusantara diharap akan terus tumbuh.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyambut antusias pembukaan rute penerbangan domestik baru yang dilakukan oleh sejumlah maskapai, yaitu Lion Air dan Wings Air.

Rencananya, Lion Air akan membuka 4 rute domestik baru. Sedangkan Wings Air akan membuka 13 rute domestik baru. Tentunya, itu akan memperkuat konektivitas udara sekaligus mempermudah mobilitas wisatawan.


“Penerbangan Lion Air dan Wings Air ini diharapkan dapat menarik kunjungan lebih banyak wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Sebab konektivitas merupakan kunci untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025).

4 rute baru yang dibuka maskapai Lion Air akan menghubungkan Palangkaraya ke Makassar, Bali, Lombok, dan rute penerbangan Manado ke Bali.


Rute baru itu akan dioperasikan dengan Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi) dan Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi) mulai 21 dan 22 Maret 2025.

“Makassar merupakan gerbang utama ke Indonesia Timur. Adanya konektivitas langsung ini, kita harapkan mempermudah wisatawan dari Palangkaraya untuk menjangkau kota-kota besar di Sulawesi, dan sekitarnya. Kemudian rute Bali juga menawarkan peluang besar bagi masyarakat Palangkaraya untuk berlibur maupun mengembangkan usaha di sektor pariwisata,” kata Made.

Sementara maskapai Wings Air membuka rute penerbangan dari Kendari ke Wakatobi dan Morowali, rute Makassar ke Poso, Selayar, dan Raha Pulau Muna, rute Manado ke Gorontalo, rute Palu ke Gorontalo dan Ampana Tojo Una-una.

Mereka juga akan membua rute penerbangan domestik dari Tahuna ke Melonguane dan Manado, rute Balikpapan ke Tanjung Selor, rute Ternate ke Maba, Halmahera Timur, juga rute Kualanamu ke Nagan Raya.

Rute-rute ini akan dioperasikan menggunakan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi, yang dirancang ideal untuk melayani rute jarak pendek dan menengah di wilayah kepulauan.

Made menjelaskan, selain meningkatkan mobilitas wisatawan, dibukanya rute baru ini potensial mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan suatu daerah.

“Dengan peningkatan jumlah wisatawan dan para pebisnis ke Wakatobi tentu akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, termasuk dari sisi potensi peningkatan pendapatan bagi pelaku usaha lokal, penginapan, restoran, serta penyedia layanan wisata lainnya,” kata Made.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version