Sabtu, Desember 21


Tangerang

Lion Air Group dituding menjual harga tiket melebihi tarif batas atas sehingga jadi mahal. Rusdi Kirana mengaku tak melanggar dan siap jika dipanggil.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merencanakan jadwal pemanggilan Lion Air, Garuda Indonesia, dan beberapa maskapai lainnya. Itu setelah maskapai tersebut diduga menjual tiket melebihi tarif batas atas seiring naiknya harga tiket pesawat setiap menjelang hari raya Idul Fitri.

Ada tujuh maskapai yang terlapor dalam perkara No 15/KPPU-I/2019 tentang Dugaan Pelanggaran. pasal 5 Dan Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 1999 Terkait Jasa Angkutan Udara Niaga Berjadwal Penumpang Kelas Ekonomi Dalam Negeri (Perkara Kartel Tiket).


Maskapai tersebut antara lain Garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia, PT Sriwijaya Air, PT Nam Air, PT Batik Air, PT Lion Mentari, dan PT Wings Abadi.

Menanggapi hal tersebut, Bos Lion Air Group, Rusdi Kirana, menyampaikan belum tahu terkait pemanggilan dari KPPU tersebut. Di sisi lain, ia mengaku pihaknya tidak melanggar tarif batas atas (TBA) tersebut.

“Kalo dari Dinas Perhubungan ada batas atas dan batas bawah. Selama kita tidak melewati batas itu harusnya kita tidak melanggar aturan. Dan saya rasa tidak ada melanggar itu,” terangnya kepada wartawan di Komplek Perkantoran Lion Group di Balaraja, Rabu (20/3/2024).

“Sampai hari ini tidak. Nanti saya cek, kita belum tahu,” sambungnya.

Ia menyampaikan kesiapannya untuk menjelaskan jika mendapat panggilan dari KPPU.

“iya, ga ada masalah. Mungkin kalaupun ada salah pengertian kita perbaiki, kalau memang betul,” jelas Rusdi.

Rusdi menyebut, grup aviasinya mengoperasikan sekitar 1.300 penerbangan dalam sehari. Hal itu membuat pihaknya belum tahu pasti mana penerbangan yang melanggar TBA.

“Ingat, Lion Air Group mengoperasikan 1300 penerbangan sehari. Otomatis kita juga nggak tau yang dimaksud mereka apa,” ucapnya.

Ia menjelaskan harga saat ini sejatinya telah dimasukkan ke dalam sistem harga sejam lama. Ia juga menjawab tudingan terkait pihaknya yang dituduh menaikkan harga secara tiba-tiba khususnya pada momen lebaran.

“Setahu kita, kita nggak melewati TBA. Karena harga itu sudah dimasukkan ke dalam sistem dari low season udah sama. Bedanya di kelas, low season lebih murah, high season lebih tinggi,” imbuhnya.

“Naikkan harga nggak bisa 1 hari langsung dinaikkan karena dimasukkan ke sistem. Mau high season atau low season masuk ke sistem. Nggak bisa kita main sendiri, ada 1300 penerbangan. Nanti akan kita cek,” pungkasnya.

Simak Video “Target Lion Air Group: Bisa Terbangkan 56 Juta Penumpang
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wsw)

Membagikan
Exit mobile version