Senin, Juni 24

Jakarta

Penerapan teknologi menjadi salah satu hal yang tak dilewatkan Lion Air Group dalam pengoperasian pesawatnya. Hal ini dilakukan Lion Air Group di tengah persaingan ketat dan tuntutan keselamatan yang tinggi mengingat jumlah penumpang dan rute penerbangannya pun semakin meluas.

Direktur Teknik Batik Air Indonesia Setyo Jarnoko mengatakan Lion Air Group sebagai salah satu pemimpin dalam industri penerbangan di Asia Tenggara terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan efisiensi serta keselamatan operasionalnya. Salah satunya dengan menerapkan sejumlah teknologi berikut ini.

1. Skywise Health Monitoring (SHM)


Untuk memastikan pesawat tetap dalam kondisi terbaik, Lion Air Group menggunakan sistem monitoring pesawat yang canggih melalui program Skywise Health Monitoring (SHM). Sistem ini mampu memantau kinerja pesawat secara real-time, memberikan peringatan dini tentang potensi masalah, dan menentukan langkah perbaikan yang tepat.

Saat ini Lion Air Group menggunakan program Skywise Health Monitoring (SHM) untuk memonitor kondisi seluruh pesawat Airbus A320 dan A330 yang digunakan oleh Lion Air Group secara real-time.

“Jika pesawat mengalami kendala teknis pada saat pesawat sedang mengudara, maka secara otomatis pesawat akan mengirimkan data kerusakan (fault) tersebut melalui sistem Skywise Health Monitoring (SHM) untuk bisa diketahui oleh petugas maintenance control yang berada di darat,” ungkap Setyo dalam keterangan tertulis, Rabu (12/6/2024).

Ia menambahkan fault tersebut akan dianalisa, sehingga langkah perbaikannya bisa disiapkan mengacu kepada manual pesawat. Lalu, fault akan diinformasikan kepada personel maintenance yang ada di station. Hal ini bertujuan agar pesawat bisa segera diperbaiki usai mendarat untuk meminimalisir terjadinya delay maupun dampak lainnya terhadap operasional.

2. E-MRO

Teknologi lain yang digunakan ialah E-MRO, program modern yang bisa menjalankan serta mengelola perawatan seluruh pesawat di Lion Air Group yang berjumlah ratusan. E-MRO adalah sebuah program maintenance & fleet management terintegrasi yang mempunyai fungsi untuk memastikan dan mendukung program perawatan pesawat berjalan dengan baik.

Saat ini, E-MRO digunakan oleh Batam Aero Technic sebagai maintenance provider dari Lion Air Group. Teknologi ini juga digunakan oleh seluruh operator pesawat di Lion Group, khususnya di unit maintenance & engineering.

E-MRO mampu mengelola hampir semua aspek di maintenance, meliputi Technical management, Material management, Maintenance management, Financial management, hingga Quality management.

3. Wireless Quick Access Recorder (WQAR)

Aspek keselamatan penerbangan modern tak lepas dari analisis data. Untuk itu, Lion Air Group menggunakan teknologi untuk mengumpulkan dan menganalisis data penerbangan secara cepat dan efektif.

Hampir semua pesawat jet narrow body dan wide body yang dioperasikan oleh Lion Air Group saat ini menggunakan Wireless Quick Access Recorder (WQAR) untuk mendukung program Flight Data Monitoring.

Wireless Quick Access Recorder (WQAR) adalah komponen yang terpasang di pesawat dan mempunyai fungsi untuk mengirimkan data parameter pesawat yang tersimpan selama penerbangan berlangsung secara nirkabel kepada ground station pada saat pesawat tersebut mendarat dengan menggunakan jaringan selular 3G/4G.

Data parameter pesawat tersebut sebelumnya dikumpulkan dan disimpan oleh komponen Data Acquisition Unit yang ada di pesawat. Dengan menggunakan WQAR, proses download data parameter pesawat bisa dilakukan secara cepat dan langsung bisa diterima oleh ground station walaupun pesawat tersebut beroperasi di mana saja tanpa harus melakukan proses download secara manual.

“Hal ini sangat penting dalam penerapan Flight Data Monitoring System di mana data parameter tersebut digunakan untuk proses analisa baik oleh Flight Operation, Safety Management maupun Aircraft Maintenance,” tandasnya.

Setyo menilai beragam penerapan teknologi dalam pengoperasian pesawat di Lion Air Group ini membawa banyak manfaat bagi pihaknya, mulai dari peningkatan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan.

“Dengan terus mengadopsi inovasi terbaru dalam industri penerbangan, Lion Air Group tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti terhadap kemajuan keseluruhan dalam dunia penerbangan,” pungkasnya.

Simak Video “Melihat Simulator Pesawat Lion Air Seharga Rp 400 Miliar
[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version