Jumat, April 25


Jakarta

Kualitas udara di Jakarta pagi ini masuk ke kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir. Sebelumnya DLH DKI sempat menyebut kualitas udara selama libur Lebaran 2025 relatif membaik dibandingkan periode lebaran tahun sebelumnya.

Berdasarkan pantauan detikcom melalui situs IQAir, Rabu (9/4/2025) per pukul 08.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) di Jakarta berada pada angka 133 dan partikel halus berdiameter 2,5 mikro meter (particulate matter/PM 2.5) berada di angka 48,6 mikrogram per meter kubik.

“Tidak sehat bagi kelompok sensitif,” tulis situs IQAir.

Selanjutnya, berdasarkan situs resmi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, udara.jakarta.go.id, menunjukkan bahwa kualitas udara terburuk berada di angka 148 dan parameter PM25, yang berada di lokasi SDN 04 Bintaro.

Situs DLH juga mencatat ada 7 lokasi Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) berada di peringkat terbawah. Beberapa titik SPKU tersebut diantaranya SDN 04 Bintaro dengan Indeks Kualitas Udara di angka 148, RPTRA Jaya Molek dengan Indeks di angka 113, SDN 12 Gedong dengan Indeks di angka 113.

Kemudian di SDN 10 Pondok Bambu di angka 110, RPRA Tipar Asri di angka 110, Pekayon ada di angka 105, dan SMPN 88 Jakarta di angka 105.

Setiap orang diimbau mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan serta dianjurkan menggunakan masker. Sedangkan untuk kelompok sensitif diimbau melakukan aktivitas di luar, tetapi mengambil rehat lebih sering dan melakukan aktivitas ringan serta membawa obat pribadi selama aktivitas.

Kualitas Udara Jakarta Membaik Saat Lebaran 2025

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan kualitas udara selama libur Lebaran 2025 relatif membaik dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya. Hasil evaluasi kualitas udara itu dilakukan selama periode Idul Fitri 2025 sejak 24 Maret hingga 6 April 2025.

Asep mengatakan, jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, kualitas udara pada Idul Fitri 2025 menunjukkan angka yang signifikan. Ia menjelaskan, dibandingkan pada 2024, terjadi penurunan konsentrasi polutan sebesar 43-75 persen, dan jika dibandingkan pada 2023, penurunan berada pada kisaran 18-69 persen.

“Maka dari itu, dari sisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Jakarta berada dalam kategori ‘Baik’ saat Hari Raya pertama, sedangkan pada periode pemantauan hari kedua masuk ke dalam kategori ‘sedang’. Data juga menujukan bahwa konsentrasi polutan saat Idul Fitri tahun 2025 lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dan 2024,” kata Asep dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

Asep juga menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan konsentrasi jam PM 2.5, terlihat adanya tren penurunan yang cukup jelas saat Idul Fitri dibandingkan dengan H-7 hingga H-4.

“Konsentrasi PM 2.5 tertinggi justru tercatat pada 26 dan 27 Maret 2025, yang merupakan hari-hari terakhir sebelum cuti bersama. Ini kemungkinan besar karena aktivitas masyarakat di Jakarta masih tinggi menjelang libur panjang,” ucapnya.

Simak Video ‘Trik Cepat Buang Post-Holiday Blues Usai Libur Panjang’:

(yld/whn)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Membagikan
Exit mobile version